Volubit.id — Amerika Serikat (AS) diprediksi akan melihat gelombang investasi besar dari pemerintah daerah ke dalam exchange-traded fund (ETF) Bitcoin Spot yang semakin popular sebagai pilihan investasi setelah disetujui oleh Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) sejak awal tahun.

Disitat dari CryptoSlate, profesor emeritus dari Universitas Marquette, David Krause, mengatakan kepada PBS Wisconsin pada 31 Mei lalu bahwa sejumlah pemerintah daerah negara bagian AS berpotensi memulai langkah investasi di ETF Bitcoin spot.

Bila kejadian, langkah ini akan mengekor jejak Dewan Investasi Negara Bagian Wisconsin (SWIB) yang sebelumnya telah memborong saham iShares Bitcoin Trust (IBIT) BlackRock dan Bitcoin Trust Grayscale (GBTC) senilai $164 juta pada 31 Maret lalu.

JUST IN: #Bitcoin ETFs took $2.4b in the past month!

– 15 consecutive days of inflows
– Over $14b YTD net inflow

🫡 @EricBalchunas pic.twitter.com/XcFeSVkcCI

— Bitcoin Archive (@BTC_Archive) June 4, 2024

Krause menyebut Bitcoin sebagai investasi yang bagus untuk lembaga pengelola dana pensiun negara bagian. Bitcoin menurutnya bisa menjadi salah satu aset pilihan untuk diversifikasi dengan potensi return yang tinggi, dan beeguna sebagai alat lindung nilai (hedge fund) terhadap inflasi.

“Ini adalah investasi yang bagus karena akan menambah diversifikasi. Tujuan dari manajer portofolio atau pengelola dana adalah untuk memaksimalkan keuntungan sekaligus meminimalkan risiko. Bitcoin, seperti investasi alternatif lainnya, tidak bergerak secara paralel dengan saham dan obligasi. Oleh karena itu, ini menambah efek diversifikasi yang bagus. Potensi keuntungannya sama tinggi dengan teknologi baru lainnya,” kata Krause.

Walau optimis, Krause menjelaskan bahwa investasi Bitcoin harus mempertimbangkan kedalaman modal yang dimiliki pengelola dana pensiun. Menurutnya, tidak semua pengelola pensiun negara bagian memiliki privilege seperti SWIB yang dibekali kedalaman likuiditas. Investasi Bitcoin menurutnya lebih cocok untuk jangka panjang.

“Saya tidak berharap mereka yang kekurangan dana mampu melakukan hal itu karena ini adalah permainan yang panjang. Maksud saya, negara bagian Wisconsin mungkin mampu melalui beberapa siklus.  Saya pikir tren jangka panjang dari jenis aset ini akan mengalami kenaikan, namun akan ada penurunan. Akan ada puncaknya, tetapi jika Anda adalah dana pensiun dengan likuiditas rendah, Anda tidak akan mampu membeli saham jangka panjang,” kata dia.

Krause tidak memprediksi negara bagian mana yang kemungkinan besar akan berinvestasi. Namun, data dari Equable menunjukkan bahwa tujuh dana pensiun negara bagian memiliki rasio pendanaan yang lebih besar atau sama dengan Wisconsin sebesar 95% pada tahun 2023. Tiga dari tujuh dana tersebut memiliki rasio pendanaan di atas 100%.

Krause juga berkomentar tentang kemungkinan kepemilikan Bitcoin dana pensiun Wisconsin akan bertambah. Dia menyebut investasi awal SWIB sebagai tes ombak untuk menguji sentimen investor.

“Saya pikir ini hanya titik masuk. Mereka sedang menguji untuk melihat reaksi publik apakah ada penolakan terhadap kepemilikan ini,” kata dia.

Krause memperkirakan investasi SWIB di BalckRock dan Grayscale hanya berkisar 0,1% dari total nilai yang dikelola SWIB sebesar $180 miliar. Walau demikian laporan terakhir menyebutkan SWIB memiliki total dana kelolaan yang lebih rendah sebesar $37,9 miliar.

Berdasarkan data Fintel, SWIB saat ini berada di antara investor ETF Bitcoin terbesar. Per 3 Juni, SWIB memiliki posisi terbesar keenam di IBIT dan posisi terbesar ketiga belas di GBTC.

Ekspansi Bitcoin sebagai portofolio dana pensiun ini semakin mengerek popularitas koin Satoshi ini di mata investor institutional. Hingga saat ini, sudah ada hampir 500 investor institusi yang mengungkapkan alokasi dana mereka ke ETF Bitcoin spot dalam tiga bulan pertama tahun ini. Hedge fund Millennium Management tercatat sebagai intitusi dengan eksposur terbesar. Mereka diketahui menguasai kepemilikan Bitcoin senilai $2 miliar, atau sekitar 3% dari total aset yang dikelola.