Volubit.id — Proyek blockchain layer 1 (L1) Fantom Opera, bersiap melakukan rebranding menjadi Sonic. Rebranding ini sejalan dengan rencana tim untuk meningkakan skalabilitas jaringan Fantom Opera yang dinilai sudah terbilang padat.
Baru- baru ini, proyek yang digawangi Andre Cronje tersebut mengumumkan blockchain anyar tersebut telah berhasil mencatatkan blok genesis alias transaksi pertama. Eksekusi blok genesis ini menandai milestone jaringan Sonic yang dijadwalkan akan segera diluncurkan untuk publik.
Summoning the Sonic mainnet. pic.twitter.com/ercIWVq6d6
— Sonic Labs (prev. Fantom) 💥 (@0xSonicLabs) December 2, 2024
Langkah ini sejalan dengan peluncuran testnet terbaru mereka, Blaze 2.0, yang diklaim berhasil meningkatkan kecepatan eksekusi transaksi jaringan. Testnet Blaze 2.0 mencatat waktu rata-rata produksi blok 1,17 detik dan waktu finalisasi 0,85 detik dalam pengujian awal.
Sonic Labs sendiri menargetkan finalitas transaksi di bawah satu detik dengan kapasitas hingga 10 ribu transaksi per detik. Sama dengan Fantom, blockchain Sonic ini juga kompatibel dengan Ethereum Virtual Machine (EVM) dan akan memiliki layer 2 (L2) bawaan untuk konektivitas jaringan dengan Ethereum maupun blockchain EVM lain..
Rencana mainnet publik L1 anyar ini juga diiringi dengan pengumuman snapshot distribusi airdrop koin baru Sonic (S). Sonic Labs akan mendistribusikan 190,5 juta token S yang nilainya setara dengan Fantom (FTM). Adapun total nilai airdrop S yang akan diberikan mencapai $226 juta berdasarkan harga FTM terkini, yakni $1,2 per keping.
Sebelumnya, mainnet Sonic dijadwalkan meluncur pada akhir November atau awal Desember 2024 seturut rencana awal. Proyek ini mendapatkan suntikan dana sebesar $10 juta dari beberapa nama besar di industri kripto, termasuk Stani Kulechov pendiri Aave dan Michael Egorov pendiri Curve Finance.
FROM CLASSROOM
TO THE MOON
Jadilah bagian dari kelas kripto eksklusif pertama di Bandung
Daftar sekarangMEMBERSHIP
Jadilah bagian dari kelas kripto eksklusif pertama di Bandung
Daftar sekarang