Volubit.id — Exchange kripto yang telah bangkrut, FTX, dilaporkan siap melakukan repayment atau distribusi dana kepada nasabah. Jumlah dana yang siap didistribusikan mencapai $1,2 miliar.
Diketahui sejak FTX ambruk pada 2022 lalu, nasabah-nasabahnya tidak bisa mengakses dana yang disimpan dalam platform exchange tersebut. Dana yang terkunci cukup besar mengingat FTX sempat menjadi exchange kripto terbesar kedua di dunia.
Pengguna yang memiliki klaim hingga $50.000 dalam bentuk aset digital diberi tenggat waktu hingga 20 Januari 2025 untuk memenuhi persyaratan pengembalian dana.
Anggota Komite Ad-Hoc Pelanggan FTX yang juga kreditur, Sunil, mengatakan, repayment kemungkinan akan dimulai setelah 20 Januari. Komite Ad-Hoc Pelanggan FTX merupakan kelompok terbesar yang mewakili lebih dari 1.500 kreditur FTX.
“FTX memberikan batas waktu hingga 20 Januari untuk memenuhi persyaratan sebelum distribusi awal dimulai. Pembayaran kemungkinan tidak akan dimulai sebelum tanggal tersebut,” tulis Sunil di akun X beberapa waktu lalu.
FTX repayments
Initial Distribution Schedule
Claims < $50k = $1.2bn
Jan 20th: FTX has given until 20th Jan to fulfil pre distribution requirements for initial distribution
Repayments likely won’t start before then
Feb 25: Likely (up to 4th Mar)
— Sunil (FTX Creditor Champion) (@sunil_trades) January 12, 2025
Batas waktu 20 Januari ini bertepatan dengan pelantikan Presiden terpilih AS, Donald Trump, yang memunculkan harapan akan kejelasan regulasi kripto dan kemungkinan penerapan Bitcoin Act yang bertujuan untuk menciptakan cadangan Bitcoin bagi Amerika Serikat.
Perusahaan kripto seperti BitGo dan Kraken telah mengumumkan akan membantu pendistribusian dana kepada pengguna FTX. Jika seluruh pengguna melengkapi klaim mereka, FTX diperkirakan akan membayar total sekitar $16 miliar.
Akankah Repayment FTX Guncang Pasar Kripto?
Pengguna dengan klaim dana hingga $50.000 akan menjadi kelompok pertama yang menerima pembayaran sesuai rencana restrukturisasi FTX yang disetujui pada Oktober 2024. Menurut rencana tersebut, 98% pengguna FTX dapat menerima repayment sebesar 119% dari nilai dana yang mereka ajukan.
Namun, beberapa kreditur mengkritik model pembayaran yang dilakukan FTX karena mengambil harga kripto saat kebangkrutan terjadi, bukan harga saat ini. Padahal Bitcoin saja sudah naik lebih dari 370% sejak November 2022.
Repayment FTX diprediksi bisa mempengaruhi siklus pasar di awal 2025. Bahkan ada beberapa analis yang memprediksi momen ini bisa mendorong Bitcoin melewati titik harga $200.000.
Meski beberapa investor kripto memperkirakan volatilitas pasar akan meningkat, diperkirakan banyak kreditur yang tetap akan memilih menyimpan kripto yang mereka terima. Hal ini juga banyak dilakukan oleh kreditur Mt.Gox.
Banyak kreditur Mt.Gox yang memilih untuk tetap menyimpan Bitcoin mereka meskipun nilainya telah melonjak lebih dari 8.500% dalam 10 tahun sejak keruntuhan exchange tersebut.
Per 30 Juli, Mt. Gox tercatat telah menyelesaikan distribusi 41,5% Bitcoin kepada kreditur, yang menerima total 59.000 Bitcoin. Meskipun demikian, menurut platform analitik Glassnode, banyak kreditur memilih untuk tidak menjual Bitcoin mereka.
FROM CLASSROOM
TO THE MOON
Jadilah bagian dari kelas kripto eksklusif pertama di Bandung
Daftar sekarangMEMBERSHIP
Jadilah bagian dari kelas kripto eksklusif pertama di Bandung
Daftar sekarang