Gandeng Eks Desainer Apple, OpenAI Siap Kembangkan Device Berbasis AI

Volubit.id — CEO OpenAI, Sam Altman, mengumumkan, perusahaannya telah mengakuisisi IO, startup yang didirikan Jony Ive, mantan kepala desain Apple yang merancang iPhone.

Akuisisi ini dilakukan dalam bentuk pertukaran saham (all-stock deal) senilai $6,5 miliar, dan menjadi akuisisi terbesar yang pernah dilakukan oleh OpenAI.

Melalui akuisisi ini, Altman dan Ive berharap dapat menghadirkan device untuk artificial intelligence (AI) untuk era kecerdasan umum buatan atau Artificial General Intelligence (AGI), teknologi masa depan yang diyakini akan menyamai kecerdasan manusia.

Akuisisi ini membawa Ive dan timnya yang berjumlah sekitar 55 orang, yang terdiri dari insinyur dan peneliti, masuk ke dalam struktur OpenAI. Perusahaan desain Ive, LoveFrom, juga akan memegang tanggung jawab kreatif dan desain di seluruh proyek OpenAI, termasuk merancang device yang memungkinkan manusia berinteraksi lebih baik dengan teknologi AI.

The Washington Post mengungkapkan, Altman dan Ive belum menjelaskan secara rinci seperti apa bentuk dan cara kerja perangkat yang mereka kembangkan, namun keduanya menyatakan akan mengungkap lebih banyak informasi pada tahun depan.

Altman dan Ive juga secara eksplisit menyatakan mereka ingin melampaui era smartphone yang telah mendominasi dunia sejak peluncuran iPhone pada 2007. Jika berhasil, mereka dapat mendorong kemunculan konsep ambient computing atau teknologi yang menyatu dengan lingkungan dan aktivitas manusia.

Alih-alih mengetik di ponsel, device di masa depan seperti kacamata atau liontin pintar yang didukung AI diproyeksikan bisa melihat dunia secara real-time, menjawab pertanyaan, dan menganalisis gambar atau suara secara mulus.

Sebelumnya, Altman juga sempat menjadi investor di Humane, startup perangkat AI yang memperkenalkan “AI Pin.” Namun, produk tersebut gagal di pasar dan perusahaannya akhirnya dijual ke HP.

Altman mengatakan, hubungan manusia dengan teknologi saat ini terasa seperti diserbu di jalan ramai New York, atau diterpa notifikasi dan cahaya berkedip layaknya di Las Vegas. Ia menegaskan, tujuan dari proyek ini adalah membantu manusia merespons kebisingan digital tersebut dengan bantuan AI.

Sebagai bagian dari kesepakatan, LoveFrom akan tetap menjadi entitas independen dan mengerjakan proyek lain di luar OpenAI. Sementara itu, pendiri IO lainnya seperti Scott Cannon, Evans Hankey, dan Tang Tan akan bergabung menjadi pegawai OpenAI dan melapor kepada Peter Welinder, VP Produk OpenAI yang akan memimpin divisi IO.

OpenAI sebelumnya sudah memiliki 23% saham IO melalui perjanjian akhir tahun lalu sehingga nilai pembelian penuh kali ini diperkirakan mencapai sekitar $5 miliar.

Sejak merilis ChatGPT pada akhir 2022, OpenAI memicu ledakan AI secara global. Pada Maret lalu, perusahaan ini menyelesaikan pendanaan senilai $40 miliar yang membuat valuasinya mencapai $300 miliar. Pendanaan tersebut dipimpin oleh konglomerat Jepang, SoftBank.

Namun seiring pertumbuhannya, OpenAI menghadapi tantangan struktural. Awalnya berdiri sebagai organisasi nirlaba pada 2015, OpenAI kini tengah berupaya bertransformasi menjadi entitas profit demi menarik lebih banyak investor. Jika tidak selesai sebelum akhir tahun ini, SoftBank berpotensi mengurangi investasinya hingga separuh.

Pengeluaran besar untuk mengakuisisi IO cukup mencolok, terlebih karena IO saat ini masih belum menghasilkan keuntungan. Biaya pengembangan teknologi seperti ChatGPT sangat besar, dan OpenAI sedang ditekan untuk meningkatkan pendapatan.

Dokumen internal menunjukkan, perusahaan menargetkan pendapatan sekitar $3,7 miliar tahun ini, dan $11,6 miliar pada 2026. Selain IO, OpenAI juga tengah berdiskusi untuk mengakuisisi Windsurf, alat pemrograman berbasis AI, seharga sekitar $3 miliar.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *