Volubit.id — Sebagai blockchain terbesar dan paling banyak digunakan protokol decentralized finance (DeFi), Ethereum telah menjadi tuan rumah bagi ribuan decentralized application (dApps) dan menarik jutaan pengguna dengan nilai transaksi hingga miliaran dolar per harinya.
Meskipun masing-masing transaksi berbeda ukuran dan bentuk, semuanya tetap harus membayar gas fee. Gas adalah unit pengukur daya komputasi yang diperlukan untuk melakukan transaksi. Lalu apa itu gas fee dan bagaimana cara kerjanya?
Gas fee adalah biaya yang harus dikeluarkan setiap kali pengguna melakukan transaksi dan mengeksekusi smart contract di blockchain Ethereum. Dari sinilah node jaringan yang biasa disebut validator bisa mendapatkan imbalan rewards.
Gas fee dibayarkan dalam satuan gwei, denominasi ETH, mata uang kripto dalam jaringan Ethereum. 1 ETH sama dengan satu miliar gwei.
Gwei juga dikenal dengan sebutan nanoether atau nano karena merupakan pangkat kesembilan dari pecahan ETH. Sebutan lain dari gwei adalah Shannon, yang diambil dari nama kriptografer Claude Shannon.
- 1 ETH = 1.000.000.000 gwei
- 1 gwei = 0,000000001 ETH
Gas fee biasanya dipengaruhi oleh pasokan, permintaan, dan kapasitas jaringan saat transaksi dilakukan. Jika jaringan padat, gas fee akan naik signifikan. Sebaliknya, jika jaringan sepi, gas fee akan cenderung lebih rendah.
Ada berbagai komponen yang mempengaruhi perhitungan gas fee, di antaranya:
1. Gas Limit
Gas limit adalah jumlah maksimum unit gas yang bersedia dibayarkan pengguna saat melakukan transaksi. Jika gas limit yang ditetapkan terlalu rendah, transaksi bisa gagal dilakukan, tetapi gas fee tidak akan kembali.
2. Gas Price
Gas price adalah harga gas yang bersedia dibayarkan pengguna untuk setiap unit gas yang digunakan dalam transaksi. Gas price yang tinggi bisa membuat proses transaksi menjadi lebih cepat karena cenderung lebih disukai validator.
3. Base Fee
Base Fee baru diperkenalkan di jaringan pada 5 Agustus 2021, setelah Ethereum melakukan upgrade London. Base Fee adalah biaya transaksi yang ditentukan oleh jaringan.
4. Priority Fee
Priority fee dikenal juga dengan istilah tip, yaitu biaya tambahan yang dibayarkan untuk memberi insentif kepada validator agar memproses transaksi lebih cepat.
Cara Hitung Gas Fee
Rumus untuk menghitung gas fee telah berubah sejak upgrade London pada Agustus 2021. Sebelum upgrade ini, pengguna harus mengasumsikan harga gas berdasarkan kepadatan jaringan atau seberapa sibuk jaringan pada waktu tertentu.
Upgrade London mengimplementasikan Ethereum Improvement Proposals (EIP)-1559, proposal yang mengusulkan mekanisme baru penghitungan gas fee dengan menggunakan base fee yang telah ditentukan untuk setiap ukuran blok.
Tujuan dari upgrade ini adalah agar tidak ada lagi ketidakpastian gas fee berdasarkan kepadatan jaringan. Dengan demikian, penggunaan gas fee bisa menjadi lebih efisien.
Meski begitu, pengguna masih bisa memberikan priority fee atau tip lebih banyak agar transaksi bisa diselesaikan lebih cepat. Berikut rumus perhitungan gas fee.
Gas fee = Gas limit x (base fee + priority fee)
Misalnya, jika pengguna ingin mentransfer 2 ETH dan memerlukan 2 unit gas, dengan base fee 11 gwei dan priority fee 3 gwei, biaya gasnya adalah: 2×(11+3) = 28 gwei.
Gas limit x base fee akan dibakar (burn) di jaringan. Sementara gas limit x priority fee akan masuk ke kantong validator sebagai rewards.
Validator mendapatkan insentif dari gas fee sebagai imbalan karena telah mempertaruhkan (staking) ETH dan telah memverifikasi transaksi. Insentif ini penting untuk menjaga keamanan dan integritas jaringan.
Perlu diingat, transaksi yang melibatkan smart contract atau transfer token ERC-20 dan transfer non fungible token (NFT) biasanya lebih mahal dari pada transfer ETH biasa. Hal ini karena proses komputasinya lebih kompleks.
Gas Fee Ethereum Era Blockchain Layer-2
Sebelumnya, para pengguna yang berlomba-lomba membayar gas fee dengan harga tinggi agar bisa segera diverifikasi, membuat gas fee menjadi membengkak. Terlebih, jaringan sebesar Ethereum hanya bisa memproses antara 20 hingga 30 transaksi per detik, bahkan setelah The Merge.
Pada 2020-2021, gas fee di jaringan Ethereum bisa mencapai 200 gwei untuk satu kali transaksi. Namun, menariknya, pada tahun 2024 ini gas fee justru semakin rendah hingga di kisaran 1 gwei akibat semakin meningkatnya aktivitas di blockchain layer-2 Ethereum.
Layer-2 Ethereum didesain untuk memproses banyak transaksi dengan biaya yang lebih murah. Meski demikian, layer-1 atau blockchain utama masih digunakan untuk memverifikasi transaksi.
Aktivitas layer-2 Ethereum terus melampaui aktivitas di blockchain utama. Data L2Beat menunjukkan, blockchain Base mencatat 109 juta transaksi dalam 30 terakhir.
Pada Agustus 2024, rata-rata gas fee turun menjadi 1,9 gwei atau anjlok hingga 98% dari 83,1 gwei pada Maret lalu. Level ini merupakan yang terendah sejak pertengahan 2019.
Upgrade Dencun dalam blockchain Ethereum yang dilakukan pada Maret lalu memberlakukan sembilan EIP. Salah satunya ialah data blobs atau proto-danksharding, yang bertujuan untuk menurunkan biaya transaksi blockchain layer-2.
Peralihan Ethereum ke mekanisme konsensus proof-of-stake (PoS) pada September 2022 dalam The Merge sangat penting untuk menerapkan sharding, mekanisme pemindahan transaksi ke sidechain dari mainnet.
Ethereum akan memiliki 64 shard chain yang bisa membantu meningkatkan skalabilitas dan kecepatan transaksi secara signifikan. Menurut pendiri Ethereum, Vitalik Buterin, jaringan ini bisa memproses 100.000 transaksi per detik lewat teknologi proto-danksharding dan danksharding, meski mungkin memerlukan waktu bertahun-tahun untuk diselesaikan.
FROM CLASSROOM
TO THE MOON
Jadilah bagian dari kelas kripto eksklusif pertama di Bandung
Daftar sekarangMEMBERSHIP
Jadilah bagian dari kelas kripto eksklusif pertama di Bandung
Daftar sekarang