Gas Fee Ethereum Sentuh Titik Terendah, Picu Inflasi Suplai ETH

Volubit.id — Gas fee alias biaya transaksi di jaringan Ethereum mainnet tengah berada di kisaran titik terendah dalam beberapa pekan terakhir. Tren ini mengindikasikan turunnya jumlah transaksi di blockchain smart contract yang dikenal bikin kantong bolong ini.

Berdasarkan data Etherscan, gas fee ETH pada 13 Mei 2024 sore WIB pada di kisaran 5-7 gwei. Dengan level gwei tersebut, pengguna Ethereum mainnet dapat melakukan berbagai transaksi dengan biaya lebih murah, misalnya transfer token sekitar 30 sen, bridging $2,5, atau swap maksimal $5.

Berdasarkan data YCharts, gas fee rata-rata ETH terkini mencapai 5,8 gwei. Angka tersebut menjadi yang terendah dalam beberapa tahun terakhir. Penurunan gas fee ETH sendiri sudah terjadi sejak pertengahan April 2024 di mana level gas ada di belasan gwei.

Sumber: YCharts

Penurunan gas fee ETH ini dipicu melemahnya aktivitas onchain di jaringan Ethereum mainnet. Selain aktivitas yang merosot, tren ini juga ikut dipengaruhi oleh adopsi blob pasca Dencun Upgrade yang rampung pada 13 Maret lalu.

Blob sendiri merupakan mekanisme penyimpanan data sementara yang mengurangi biaya transaksi secara signifikan. Blob tidak secara langsung berdampak pada jaringan mainnet, namun diadopsi dan mengurangi biaya transaksi sejumlah blockchain layer 2 (L2) Ethereum.

Sejumlah proyek L2 Ethereum yang telah mengadopsi blob ini antara lain Arbitrum, Optimism, Base, Linea, zkSync Era, Scroll, Starknet, hingga Polygon zkEVM. Adopsi blob ini membuat biaya transaksi di jaringan L2 turun drastis dua hingga lima kali lipat.

Walau berdampak positif bagi pengguna, turunnya gas fee ini ternyata malah berdampak negatif pada aspek deflasi ETH. Sebelum tren penurunan gas fee terjadi, ETH dikenal sebagai aset anti inflasi. Jumlah pasokannya selalu menurun lataran pembakaran (burn) token yang terjadi dalam setiap transaksi. Jumlah yang dibakar ini, lebih besar ketimbang ETH baru yang diproduksi dalam blockchain.

Berkurang drastisnya aktivitas transaksi di jaringan mainnet berimplikasi pada menurunnya burn rate ETH, sementara produksi ETH baru tidak berkurang yang memicu terjadinya inflasi nilai ETH.

Berdasarkan data ultrasound.money, level inflasi ETH mencapai 0,58% dalam sepekan terakhir. Sifat deflasi ETH akan kembali bila aktivitas transaksi di jaringan L1 mainnet kembali bergeliat.

Sumber: ultrasound.money

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *