Geger Sosok Hu Lezhi Bakar ETH dan Donasi ke WikiLeaks, Kirim Pesan tentang Senjata Kontrol Otak

Volubit.id — Seorang pengguna Ethereum yang mengaku bernama Hu Lezhi menjadi perbincangan hangat di antara komunitas kripto belakangan ini. Pasalnya, sosok tersebut telah membakar 603 ETH dalam serangkaian transaksi yang disertai pesan-pesan misterius tentang dugaan penyalahgunaan teknologi kontrol otak.

Hu Lezhi menuliskan sejumlah pesan tudingan penyalahgunaan teknologi kontrol otak oleh Kuande Investment. Pesan inskripsi onchain yang disertakan dalam transaksi-transaksi ini ditulis dalam bahasa Mandarin dan menuduh dua tokoh dari Kuande Investment, Feng Xin dan Xu Yuzhi, sebagai pelaku utama dalam penggunaan senjata kontrol otak terhadap karyawan dan mantan karyawan mereka.

“Bos Kuande Investment, Feng Xin dan Xu Yuzhi, menggunakan senjata otak-mesin [brain-machine weapons] untuk menganiaya semua pegawai dan mantan pegawai, bahkan mereka sendiri juga dikendalikan,” tulis Hu Lezhi dalam salah satu transaksi yang tercatat di Etherscan.

Kuande Investment, juga dikenal sebagai WizardQuant, merupakan perusahaan hedge fund berbasis di Tiongkok yang berfokus pada perdagangan kuantitatif di berbagai pasar keuangan.

Langkah ini memicu spekulasi luas di Twitter, terutama lantaran transaksi yang dilakukan sosok tersebut juga mencakup donasi besar kepada organisasi seperti WikiLeaks, yang dikenal sebagai platform pengungkapan informasi rahasia.

Data blockchain menunjukkan bahwa Hu Lezhi melakukan berbagai transfer, termasuk donasi ke alamat yang terkait dengan WikiLeaks, pengiriman ke alamat burn ETH, serta transfer ke sejumlah lembaga hibah.

Dalam sepekan terakhir, total lebih dari 1.000 ETH telah ditransaksikan oleh Hu Lezhi, di mana 500 ETH di antaranya dibakar dalam satu transaksi besar pada 17 Februari 2025. Transaksi besar lainnya termasuk pembakaran 70 ETH pada 15 Februari dan 33 ETH pada 10 Februari.

Hu Lezhi mengklaim bahwa senjata teknologis tersebut telah digunakan secara luas untuk mengendalikan manusia, menghapus keinginan serta sensor inderawi mereka secara perlahan, hingga akhirnya menjadikan mereka sebagai budak digital paripurna. Ia menyebut bahwa dirinya adalah mantan karyawan perusahaan tersebut dan bahwa teknologi ini bahkan telah diterapkan untuk keperluan militer.

Kepada Wikileaks, dia mengirimkan donasi total 711,5 ETH. Dalam transfer donasi terbesarnya 591,62 ETH yang dikirim pada 19 Februari, dia menyertakan pesan berisi klaim bahwa ia telah dimonitor dan dikendalikan oleh organisasi kontrol otak sejak lahir, serta pesan obskur yang menyatakan dirinya akan meninggalkan dunia ini.

“Saya Hu Lezhi, seorang programmer dan pengusaha biasa. Sejak Oktober 2022, saya menyadari bahwa saya telah diawasi dan dikendalikan oleh sebuah organisasi pengendali otak sejak lahir. Ketika saya menyadari keberadaannya, mereka semakin memperparah penderitaan saya. Dua tahun terakhir ini sangat menyakitkan, dan saya kini telah kehilangan seluruh martabat sebagai manusia. Saya telah memutuskan untuk meninggalkan dunia ini dan juga berharap dunia yang buruk ini segera hancur.”

Selain ke WikiLeaks, Hu Lezhi juga mengirimkan 1.238 ETH ke berbagai alamat lainnya. Aksi burn ETH yang dilakukan tampaknya digunakan sebagai simbol perlawanan terhadap teknologi yang ia tuduh sebagai alat penindasan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *