Glassnode: Bitcoin Alami Koreksi Dalam, Short-term Holder Makin Terjepit

Volubit.id — Setelah mengalami aksi harga sideways selama beberapa pekan terakhir, Bitcoin tercatat mengalami koreksi cukup dalam pekan lalu. Harga BTC jatuh hingga 26% di bawah titik all-time high (ATH), ke kisaran $53.700 menurut CoinMarketCap.

Meski demikian, platform analitik Glassnode dalam laporan terbarunya yang dirilis 9 Juli lalu mengungkapkan, penurunan BTC dalam siklus kali ini secara historis masih cukup dangkal jika dibandingkan dengan siklus-siklus sebelumnya.

“Tren turun ini lebih dangkal dibandingkan siklus sebelumnya, yang menunjukkan struktur dasar pasar sudah relatif kuat seiring dengan semakin matangnya Bitcoin sebagai kelas aset,” tulis Glassnode.

Sumber: Glassnode

Kinerja harga Bitcoin di siklus 2022-2024 yang mencapai 250% ternyata cukup mirip dengan siklus 2018-2022 yang mencapai 245% dan 2015-2018 yang mencapai 247%.

Sumber: Glassnode

Namun, terkait kinerja harga BTC setelah halving, siklus ini merupakan salah satu yang memiliki performa terburuk. Padahal, dalam siklus ini, untuk pertama kalinya ATH terjadi sebelum halving.

Pada epoch 5 setelah rewards dipangkas menjadi 3,125 BTC di halving keempat, kinerja Bitcoin melorot hingga 13%.

Sumber: Glassnode

Investor Baru dalam Posisi Rugi

Selama bullish market, titik terendah dalam suatu siklus biasanya terbentuk setelah 1 juta hingga 2 juta BTC yang dipegang short-term holder (STH) berada dalam posisi merugi (unrealized loss).

Metrik Glassnode menunjukkan, saat Bitcoin jatuh ke kisaran harga $53k pekan lalu, ada sekitar 2,8 juta BTC milik STH yang masuk dalam unrealized loss. Kondisi serupa sudah terjadi dua kali dalam 12 bulan terakhir.

Sumber: Glassnode

Sementara total kerugian yang sudah terealisasi (realized loss) pekan ini dari STH mencapai $595 juta. Angka tersebut merupakan yang terbesar sejak silkus bear market 2022.

Sumber: Glassnode

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *