Volubit.id — Setelah sempat mencapai rekor tertinggi baru di $123.000 pada pertengahan Juli, harga Bitcoin kini turun ke sekitar $114.000. Penurunan ini membuat banyak investor baru mengalami kerugian karena mereka membeli saat harga masih tinggi, di atas $116.000.
Sebelum harga turun lebih dalam, area $116.000 sempat beberapa kali menjadi titik pantulan. Artinya, saat harga menyentuh angka tersebut, biasanya langsung naik lagi karena ada cukup banyak pembeli.
Namun platform on-chain Glassnode dalam laporan terbarunya mengungkapkan, pada 31 Juli, harga akhirnya benar-benar menembus ke bawah area itu dan masuk ke zona yang disebut “air gap”, yaitu zona harga yang jarang disentuh dan minim aktivitas jual-beli.
Dalam sejarah pergerakan harga Bitcoin, zona seperti ini kadang justru jadi tempat baru bagi investor untuk mulai membeli lagi, karena mereka melihat harga sekarang sebagai kesempatan untuk beli lebih murah dibanding harga tertinggi sebelumnya.

Untuk melihat seberapa aktif investor membeli Bitcoin setelah harganya turun, Glassnode membandingkan data Entity-Adjusted URPD pada 31 Juli dan 4 Agustus.
UTXO Realized Price Distribution (URPD) adalah grafik yang menunjukkan di kisaran harga berapa saja Bitcoin terakhir kali berpindah tangan. Setiap batang grafik mewakili jumlah Bitcoin yang terakhir dipindahkan dalam kisaran harga tertentu.
Dari perbandingan ini, terlihat setelah harga sempat turun hingga $112.000, sekitar 120.000 BTC dibeli oleh investor. Data ini menunjukkan banyak orang memanfaatkan momen harga turun (buy the dip) untuk membeli Bitcoin lebih murah, yang kemudian membantu mendorong harga naik kembali ke atas $114.000.
Meskipun begitu, zona antara $110.000 dan $116.000 masih tergolong “kosong” (air gap) karena belum banyak aktivitas jual-beli terjadi di area ini. Namun jika dalam beberapa waktu ke depan zona ini mulai diisi oleh pembelian secara bertahap, maka zona ini bisa menjadi fondasi kuat untuk mendukung kenaikan harga berikutnya.

Meskipun dalam seminggu terakhir mulai terlihat adanya aksi beli atau akumulasi, kenaikan harga Bitcoin sejauh ini belum cukup kuat untuk menembus harga rata-rata beli para investor yang masuk dalam 1 minggu hingga 1 bulan terakhir.
Harga rata-rata beli kelompok investor ini kini berada di sekitar $116.900 dan berfungsi sebagai level resistensi, batas atas yang sulit ditembus.
Jika harga bisa naik dan bertahan di atas level tersebut, artinya permintaan mulai menguat kembali, dan bisa menjadi sinyal awal pasar mulai pulih. Namun sebaliknya, jika harga terus berada di bawah level ini dalam waktu yang lebih lama, maka risiko penurunan lanjutan akan semakin besar.

Saat ini pasar Bitcoin sedang berada dalam fase koreksi yang wajar setelah mencapai rekor harga tertinggi (ATH).
Pada kelompok pemegang jangka pendek (short-term holders), persentase Bitcoin yang masih mereka pegang dalam kondisi untung telah turun dari 100% menjadi 70% selama penurunan harga ini. Angka 70% ini sejalan dengan kondisi rata-rata di fase bull market sebelumnya sehingga masih tergolong normal.



