Volubit.id — Investor Bitcoin telah memulai aksi ambil untung massal setelah harga BTC menyentuh level tertingginya dalam tiga bulan terakhir. Menurut CoinMarketCap, dalam sepekan terakhir Bitcoin mengalami kenaikan hingga 11% ke kisaran $67.000.

Platform analitik on-chain Glassnode mengungkapkan, kelompok investor yang paling banyak melakukan ambil untung adalah pemegang Bitcoin jangka pendek atau short-term holder (STH). STH merupakan investor yang baru memegang Bitcoin kurang dari 155 hari.

Glassnode menunjukkan, pada 14 Oktober lalu, jumlah BTC yang dikirim oleh wallet STH ke exchange Binance melonjak. Totalnya mencapai 7.127 BTC atau sekitar $480 juta (Rp7,4 triliun).

Tak hanya ke Binance, total Bitcoin yang ditransfer ke semua exchange pada periode itu juga menyentuh titik tertinggi sejak awal Juni lalu.

Permintaan BTC Menurun

Dalam laporan mingguan terbarunya, Glassnode mengungkapkan, laju capital inflows Bitcoin terus menurun sejak BTC menyentuh all-time high (ATH) pada Maret lalu. Pasar Bitcoin hanya menerima inflow baru sekitar $0,73 miliar setiap hari, yang jauh lebih rendah dari puncaknya pada Maret sebesar $2,97 miliar.

Glassnode mencatat, meskipun permintaan BTC telah menurun, ketersediaan pasokan juga anjlok, yang artinya hanya ada sedikit koin yang siap ditransaksikan dalam kisaran harga BTC saat ini.

Dalam metrik Liveliness, terlihat ada peningkatan signifikan dalam transaksi BTC pada periode Juli dan Agustus. Momen ini dikaitkan dengan distribusi koin dari exchange Mt Gox yang telah bangkrut kepada krediturnya.

Namun tren ini sekarang terlihat terus mengalami penurunan, yang menunjukkan kecenderungan para pelaku pasar untuk melakukan HODLing kepemilikan Bitcoin mereka, yang membuat ketersediaan pasokan BTC di pasar menurun.