Glassnode: Kinerja Bitcoin Lampaui Emas dan Perak, Ada Pergeseran Arus Modal

Volubit.id — Sejak awal November, kinerja harga Bitcoin menunjukkan perkembangan luar biasa, dengan terus mencetak All-Time High (ATH) baru.

Glassnode dalam weekly report terbaru berjudul ‘Riding the Liquidity Tide‘, mengungkapkan, pola pergerakan Bitcoin saat ini sejalan dengan kinerja Bitcoin pada siklus 2015-2018 dan 2018-2022. Baik dari segi besarnya kenaikan maupun durasinya, siklus-siklus ini menunjukkan pola yang serupa meskipun kondisi pasarnya sangat berbeda.

“Secara historis, pasar bullish kerap berlangsung antara 4 hingga 11 bulan dari titik seperti saat ini,” tulis Glassnode.

Sumber: Glassnode

Pekan ini, Bitcoin mencetak ATH baru di angka $93.200, dengan performa kuartalan yang mengesankan sebesar +61,3%. Angka ini jauh melampaui kinerja emas dan perak, yang masing-masing mencatat kenaikan kuartalan sebesar +5,3% dan +8,0%.

Menurut Glassnode, ada pergeseran arus modal investor yang awalnya ramai ke emas dan perak, kini ramai diinvestasikan ke Bitcoin yang dianggap lebih modern dan tergolong baru.

Kapitalisasi pasar Bitcoin juga melesat hingga $1,796 triliun, yang membuat kripto ini menjadi aset terbesar ke-7 di dunia. Bitcoin saat ini berada di atas dua aset global, yaitu perak yang bervaluasi $1,763 triliun dan Saudi Aramco dengan valuasi $1,791 triliun. Kapitalisasi pasar Bitcoin hanya berpaut 20% dari Amazon.

Sumber: Glassnode

Setelah Bitcoin terus menunjukkan performa mengesankan dalam 90 hari terakhir, pasar aset digital secara keseluruhan ikut mengalami kenaikan capital inflow secara signifikan. Dalam 30 hari terakhir, total inflow kripto mencapai angka fantastis sebesar $62,9 miliar.

Dari jumlah ini, jaringan Bitcoin dan Ethereum menyerap $53,3 miliar. Sementara pasokan stablecoin meningkat sebesar $9,6 miliar.

Arus masuk ini merupakan yang tertinggi sejak ATH pada Maret lalu, yang menunjukkan tingginya permintaan baru setelah Pilpres AS selesai digelar.

Sumber: Glassnode

Dalam 30 hari terakhir, stablecoin senilai $9,7 miliar telah dicetak, dan sebagian besar langsung dialokasikan ke centralized exchange (CEX) kripto. Tingginya inflow ini menunjukkan, stablecoin masih berperan penting sebagai pendorong utama aktivitas perdagangan di pasar aset digital.

“Peningkatan saldo stablecoin di CEX menunjukkan adanya lonjakan permintaan dari para investor. Mereka memanfaatkan peluang dengan mengikuti tren pasar yang sedang berkembang, terutama setelah momentum positif yang didorong oleh hasil pemilu. Situasi ini semakin memperkuat prospek bullish di pasar aset digital,” ungkap Glassnode.

Sumber: Glassnode

Tekanan Jual LTH vs Permintaan ETF

Dalam beberapa minggu terakhir, exchange-traded fund (ETF) Bitcoin spot AS telah menjadi sumber demand utama yang menyerap sebagian besar tekanan jual dari pemegang Bitcoin jangka panjang atau Long-Term Holders (LTH). Dinamika ini menunjukkan pengaruh investor institusional yang semakin besar dalam membentuk struktur pasar Bitcoin.

Inflow mingguan ETF Bitcoin spot melonjak ke kisaran $1 miliar hingga $2 miliar per minggu. Angka ini menunjukkan peningkatan tajam dalam permintaan investor institusional dan merupakan salah satu periode inflow terbesar dalam sejarah.

Sumber: Glassnode

Dalam periode 8 Oktober hingga 13 November, ETF tercatat menyerap sekitar 128.000 BTC atau sekitar 93% dari total 137.000 BTC yang dijual oleh LTH. Ini menunjukkan peran penting ETF dalam menyetabilkan pasar selama periode penjualan yang tinggi.

Meski demikian, sejak 13 November, tekanan jual LTH mulai melebihi net inflow ETF. Ketidakseimbangan antara pasokan dan permintaan menyebabkan peningkatan volatilitas pasar dan terjadinya konsolidasi harga.

Sumber: Glassnode

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *