Volubit.id — Setelah distribusi Bitcoin meningkat beberapa bulan lalu, yang disebabkan oleh hadirnya layanan ETF Bitcoin spot dan event halving keempat, tekanan jual BTC pada pertengahan Mei ini mulai perlahan turun.

Dalam laporan mingguannya, platform analitik on-chain Glassnode, mengungkapkan, pola distribusi kelompok pemegang BTC jangka panjang atau long-term holder (LTH) menunjukkan ada sinyal bullish bahwa harga BTC akan naik lebih tinggi setelah ini.

Pada periode Maret-April, jumlah pasokan BTC yang disimpan LTH selama 1 sampai 2 tahun, terlihat berkurang. Artinya, pada periode itu, kelompok LTH ini banyak melakukan aksi jual untuk memenuhi permintaan pasar yang tinggi.

Namun, jumlah pasokan BTC yang disimpan LTH selama lebih dari 3 tahun justru naik signifikan. Glassnode menyimpulkan, kelompok LTH ini masih bertahan untuk tidak melakukan aksi jual karena menunggu kenaikan harga BTC yang lebih tinggi.

Metrik LTH Binary Spending Indicator dalam Glassnode menunjukkan, pasokan BTC yang dipegang LTH menurun secara signifikan saat pasar mulai bullish sampai BTC mencapai all-time high (ATH) di $73.000 pada Maret.

Namun kondisi ini hanya bertahan selama 5,5 bulan sampai akhirnya pasokan LTH kembali menanjak dan tekanan distribusi berkurang.

Saat pasokan BTC yang dimiliki LTH merosot, pasokan BTC yang dimiliki pemegang Bitcoin jangka pendek atau short-term holder (STH) justru meningkat tajam, yang rata-rata berasal dari investor baru.

Pasokan BTC yang dimiliki STH saat ini mencapai 3,36 juta BTC. Setelah BTC mengalami koreksi cukup dalam usai ATH, lebih dari 2,14 juta BTC milik STH atau sekitar 63,2% berada dalam kerugian (unrealized loss).

Namun, setelah BTC kembali ke level di atas $70.000, jumlah BTC milik STH yang rugi menurun menjadi hanya 230.000 BTC atau sekitar 6,8%.

Glassnode juga menilai volatilitas pasar dengan mengukur kisaran presentase antara pergerakan harga BTC tertinggi dan terendah selama 60 hari terakhir. Terlihat, volatilitas terus menyusut ke level rendah setelah terjadi konsolidasi yang panjang, yang mengindikasikan akan adanya pergerakan pasar yang besar di masa depan.