Volubit.id — Pasar altcoin mengalami tekanan besar dalam beberapa pekan terakhir dengan parade penurunan harga yang mencerminkan kondisi pasar bearish. Hampir seluruh sektor altcoin mengalami penurunan harga secara bersamaan. Di sisi lain, hanya sedikit token yang mampu bertahan dari gelombang tekanan jual.
Laporan terbaru dari firma analitik Glassnode menunjukkan kapitalisasi pasar altcoin telah anjlok sebesar $234 miliar dalam dua pekan terakhir. Selling pressure kuat ini berbanding terbalik dengan kondisi Bitcoin (BTC) yang relatif stabil. Karenanya, ramalan altseason seturut teori siklus 4 tahunan kripto bisa jadi gagal kejadian.
“Sektor altcoin telah mengalami tekanan jual yang signifikan, dengan banyak aset yang kesulitan mencapai adopsi luas atau kesesuaian produk dengan pasar, sehingga menciptakan kondisi pasar yang lebih menantang. Hal ini berujung pada kejatuhan harga token secara luas, dengan semua subsektor altcoin tertinggal dibandingkan Bitcoin dalam beberapa pekan terakhir,” demikian laporan Glassnode.
Pelemahan altcoin ini dinilai tidak hanya bersifat sementara, namun juga merupakan bagian dari tren yang lebih besar lantaran tekanan jual terjadi hampir semua sektor altcoin. Analisis berbasis Principal Component Analysis (PCA) yang dilakukan oleh Glassnode mengungkap bahwa sebagian besar token ERC-20 bergerak dalam pola yang sangat mirip, menandakan bahwa pelemahan ini terjadi secara luas di seluruh sektor.
Korelasi yang tinggi antar altcoin mengindikasikan bahwa tidak ada banyak faktor unik yang mempengaruhi pergerakan harga setiap token, melainkan tekanan pasar yang lebih besar sedang terjadi secara menyeluruh.
“Tingkat keparahan penurunan ini menyoroti skala peristiwa kapitulasi dan secara wajar dapat dianggap sebagai tanda bahwa sektor altcoin telah memasuki pasar bearish,” tulis Glassnode.
Jika diukur berdasarkan sejarah, penurunan kapitalisasi pasar altcoin ini tergolong signifikan, meskipun tidak sebesar beberapa kejadian besar sebelumnya seperti keruntuhan LUNA/UST pada tahun 2022 atau migrasi besar-besaran para penambang Bitcoin dari China pada 2021. Namun, dalam konteks pasar saat ini, situasi ini menunjukkan bahwa altcoin tengah mengalami tekanan kuat dan berisiko memasuki fase bearish yang lebih dalam.
Dibandingkan dengan Bitcoin, altcoin menunjukkan tren pelemahan lebih riil. Situasi ini berbeda dengan siklus pasar sebelumnya, di mana ketika Bitcoin mulai menguat, terjadi rotasi modal ke altcoin yang mendorong kenaikan harga di sektor tersebut. Namun, dalam beberapa pekan terakhir, pola ini tidak terlihat. Sebaliknya, Bitcoin tetap menjadi pilihan utama investor sementara altcoin justru terpuruk.
Glassnode juga menyoroti level harga yang menjadi area kritis bagi pergerakan Bitcoin ke depan. Berdasarkan indikator MVRV Z-Score dalam jangka satu tahun, harga Bitcoin saat ini berada di sekitar $96.000 merupakan level rata-rata. Jika harga turun lebih jauh, maka level major support akan ada di harga $80.1000. Sebaliknya, jika harga kembali naik, level $118.000 bisa menjadi titik resistensi kuat karena berpotensi memicu aksi ambil untung oleh para investor.
Selain itu, posisi holder jangka pendek juga menjadi faktor penting dalam dinamika harga Bitcoin. Rata-rata harga beli kelompok ini berada di sekitar $92.200 yang selama ini menjadi support dalam tren bullish. Jika harga Bitcoin turun melewati level ini, pasar berisiko mengalami tekanan jual lebih besar, terutama lantaran adanya zona likuiditas rendah di bawah titik tersebut yang bisa memicu volatilitas tinggi jika ada aksi jual-beli dengan volume besar.
FROM CLASSROOM
TO THE MOON
Jadilah bagian dari kelas kripto eksklusif pertama di Bandung
Daftar sekarangMEMBERSHIP
Jadilah bagian dari kelas kripto eksklusif pertama di Bandung
Daftar sekarang