Volubit.id — Platform analitik on-chain Glassnode mengungkapkan adanya perbedaan kondisi antara pemegang Bitcoin jangka panjang atau long-term holder (LTH) dengan pemegang Bitcoin jangka pendek atau short-term holder (STH) selama bull market.

Dalam laporan mingguannya berjudul ‘Identifying Seller Exhaustion’ yang dirilis Selasa, 14 Mei 2024, Glassnode mengatakan, LTH menjadi kelompok yang mendominasi keuntungan yang belum terealisasi (unrealized profit). Namun sebaliknya, STH menjadi kelompok yang mendominasi angka kerugiannya (unrealized loss).

Menurut platform tersebut, LTH hanya mengalami kerugian saat pasar mengalami penurunan dalam siklus makro atau jangka panjang. Sementara STH kerap mengalami kerugian dalam jangka pendek sehingga pergerakannya kerap mendominasi tren di seluruh fase pasar.

Glassnode juga mengungkapkan kondisi trader dengan menggunakan metrik baru, yakni ‘Breakdown Metrics’, untuk mengidentifikasi titik jenuh (seller exhausted) dari unrealized loss dan kapitulasi dari kelompok investor yang berbeda. Seller exhausted mengacu pada titik oversold, saat mayoritas investor cenderung melakukan aksi jual.

Analisis ini menggunakan tiga metrik utama, Rasio MVRV yang mengungkapkan kerugian investor yang belum terealisasi, Rasio SOPR yang menilai besaran rata-rata keuntungan atau kerungian yang diperoleh suatu kelompok investor, dan Realized Loss yang menunjukkan besarnya kerugian investor dalam dolar AS.

Bagi trader harian, fluktuasi harga bisa memicu reaksi langsung dari mereka. Karena kelompok ini paling sensitif terhadap harga sehingga pergerakannya paling cepat dan sinyal seller exhausted-nya lebih tinggi.

Sementara kelompok trader bulanan dan mingguan dianggap kurang sensitif terhadap pergerakan harga jika dibandingkan dengan trader harian. Keputusan investasi mereka juga dianggap tidak terlalu berdampak pada volatilitas harga dalam jangka pendek.