Glassnode: Struktur Pasar Kripto Mulai Menyerupai Fase Awal 2022

Volubit.id — Platform analitik on-chain Glassnode dalam laporan terbarunya, yang dirilis Rabu, 3 Desember 2025, mengungkapkan, struktur pasar kripto secara keseluruhan kini mulai menyerupai kondisi pada kuartal pertama 2022.

Melalui Supply Quantiles Cost Basis Model, metrik yang memantau cost basis investor besar, kemiripan itu terlihat semakin mencolok.

Sejak pertengahan November, harga spot BTC turun di bawah quantile 0.75 dan kini bergerak di sekitar $96.1K. Kondisi ini menempatkan lebih dari 25% pasokan Bitcoin dalam keadaan “merugi” (underwater).

Situasi ini menciptakan posisi rapuh antara dua kemungkinan, yakni kapitulasi pembeli puncak atau kelelahan penjual yang dapat membentuk titik dasar (bottom). Pasar dinilai tetap sangat sensitif terhadap guncangan makro hingga harga mampu kembali merebut quantile 0.85, sekitar $106.2K, sebagai support kuat.

Untuk menelusuri seberapa besar dominasi kondisi merugi, Glassnode memeriksa pasokan yang dipegang pembeli di puncak harga melalui metrik Total Supply in Loss. Jumlah pasokan yang berada dalam kondisi rugi tercatat ada sebanyak 5 juta–7 juta BTC, yang menunjukkan kemiripan kuat dengan fase pasar pada awal 2022.

Momentum Tetap Positif Meski Tertekan

Walaupun banyak indikator menyerupai kondisi Q1 2022, arus modal masuk ke Bitcoin masih menunjukkan momentum yang sedikit positif. Faktor inilah yang dinilai membantu harga bertahan di sekitar True Market Mean (cost basis dari semua koin yang tidak dalam keadaan dormant) dan pulih kembali ke atas level $90.000.

Momentum tersebut diukur melalui metrik Net Change in Realized Cap, yang berada di kisaran $8,69 miliar per bulan. Angka ini memang jauh lebih rendah dibanding puncaknya pada Juli 2025 yang mencapai $64,3 miliar, namun tetap berada di wilayah positif.

Margin Keuntungan Investor Jangka Panjang Menyusut

Arus modal yang masih positif mengindikasikan, permintaan baru masih mampu menyerap aksi realisasi profit dari pemegang jangka panjang.

Tren penurunan margin profit ini juga sama dengan kondisi pasar pada Q1 2022, para pemegang jangka panjang masih mengambil keuntungan, tetapi dengan margin yang semakin menyempit.

Meski demikian, permintaan yang relatif lebih kuat dibanding awal 2022 belum sepenuhnya menutupi tren penurunan likuiditas.

Kondisi ini membuat posisi bullish perlu bertahan di atas True Market Mean hingga muncul gelombang permintaan baru yang cukup mendorong pasar naik kembali.

Permintaan ETF Melemah, Sinyal Bearish dari Pasar Spot AS

Di pasar spot, ETF Bitcoin di Amerika Serikat menunjukkan tanda pelemahan permintaan yang cukup mencolok. Rata-rata net flows tiga harian jatuh ke wilayah negatif sepanjang November.

Kondisi ini menjadi pembalikan dari periode arus masuk konsisten dari ETF yang sebelumnya menopang harga di awal tahun.

Arus keluar terjadi hampir di seluruh perusahaan penerbit ETF, yang menunjukkan adanya sikap lebih berhati-hati dari investor institusional di tengah kondisi pasar yang melemah.

Dampaknya, pasar spot kini berada dalam kondisi permintaan yang jauh lebih ringan sehingga mengurangi dukungan beli jangka pendek dan membuat harga lebih rentan terhadap volatilitas yang dipicu faktor makro.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *