Glassnode: Tarif Trump Bikin Kapitalisasi Pasar Kripto Susut Ratusan Miliar Dolar

Volubit.id — Pengumuman tarif dagang Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengguncang pasar keuangan global. Kebijakan pemerintahan AS kini dianggap mengarah pada pelemahan nilai dolar, penurunan suku bunga, harga minyak yang lebih rendah, serta pengurangan belanja fiskal.

Kombinasi kebijakan ini diperkirakan akan memperlambat laju pertumbuhan ekonomi AS secara signifikan. Ketidakpastian yang ditimbulkan oleh tarif ini memicu aksi jual besar-besaran di pasar keuangan.

Pasar aset digital yang sangat peka terhadap perubahan likuiditas global juga ikut terdampak. Banyak aset kripto mengalami penurunan harga hingga dua digit.

Platform analitik on-chain Glassnode dalam laporan terbarunya yang dirilis 9 April 2025 mengungkapkan, harga Bitcoin sempat turun dari $83.500 ke $74.500, yang berarti nilai kapitalisasi pasarnya menyusut sekitar $150 miliar.

Ethereum, yang merupakan aset digital terbesar kedua, mengalami penurunan lebih tajam, dari $1.800 ke $1.380, dengan kapitalisasi pasar berkurang sebesar $40 miliar.

Sumber: Glassnode

Sejak awal 2025, arus modal yang masuk (capital inflow) ke Bitcoin dan Ethereum juga menunjukkan penurunan yang cukup signifikan. Hal ini terlihat dari perubahan metrik 30-day Realized Cap, indikator yang mengukur perubahan net capital inflow bulanan.

Bitcoin sempat mencatat capital inflow sebesar $100 miliar per bulan, namun kini telah menyusut drastis menjadi hanya sekitar $6 miliar per bulan.

Sementara itu, Ethereum yang sebelumnya mencatat capital inflow sebesar $15,5 miliar per bulan, kini justru mengalami outflow sebesar $6 miliar per bulan.

Capital inflow di jaringan Bitcoin mulai melambat tajam, yang menunjukkan tidak banyak modal baru yang masuk untuk mendorong harga BTC lebih tinggi.

Sedangkan outflow di Ethereum terjadi karena ETH yang dibeli di harga tinggi kini dijual di harga lebih rendah sehingga menimbulkan kerugian dibandingkan harga belinya.

Kondisi ini menunjukkan Ethereum menghadapi tekanan lebih besar dibandingkan Bitcoin, yang terlihat dari performa harga Ethereum yang cenderung lebih lemah.

Sumber: Glassnode

Glassnode juga mengukur seberapa besar modal yang masuk ke Bitcoin dan Ethereum sejak titik terendah siklus pasar saat runtuhnya FTX pada akhir 2022.

Realized Cap Bitcoin terpantau naik dari $402 miliar menjadi $870 miliar, atau bertambah 117% sebesar $468 miliar.

Sementara itu, Realized Cap Ethereum hanya naik dari $183 miliar menjadi $244 miliar, bertambah 32% sebesar $61 miliar.

Perbedaan besar dalam capital inflow ini menjadi salah satu alasan mengapa kinerja kedua aset tersebut berbeda sejak 2023.

Dibandingkan Bitcoin, Ethereum hanya menerima sedikit capital inflow di siklus ini. Akibatnya, harga Ethereum naik lebih lambat dan belum mencetak all-time high, sementara harga Bitcoin sempat menembus $100 ribu pada Desember lalu.

Sumber: Glassnode

Altcoin Ikut Terseok

Pengetatan likuiditas pasar secara keseluruhan dinilai telah memicu penurunan tajam di seluruh sektor altcoin.

Altcoin yang memiliki risiko tinggi lebih sensitif terhadap guncangan likuiditas, yang biasanya berujung pada koreksi harga yang lebih dalam.

Per Desember 2024, total kapitalisasi pasar altcoin (tidak termasuk BTC, ETH, dan stablecoin) sempat mencapai puncaknya di angka $1 triliun.

Namun dalam beberapa bulan terakhir, nilainya turun tajam menjadi $583 miliar dengan koreksi lebih dari 40%.

Sumber: Glassnode

Menariknya, selama periode penurunan ini, tidak ada perilaku unik atau berbeda yang terlihat di antara subsektor altcoin.

Koreksi yang terjadi bersifat menyeluruh. Semua sektor mengalami penurunan nilai yang signifikan. Bahkan Bitcoin pun mencatat kinerja negatif dalam tiga bulan terakhir.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *