Volubit.id — Platform analitik Glassnode mengungkapkan, aktivitas jaringan Bitcoin mengalami kontraksi cukup dalam yang dipengaruhi oleh jumlah alamat aktif dalam blockchain. Tercatat, jumlah alamat aktif per 8 Juni 2024 turun ke kisaran 653.000 per hari dari rata-rata 900.000 per hari di awal 2024.
Dalam laporan mingguannya berjudul ‘Dissecting Divergence’ yang dirilis Selasa, 11 Juni 2024, Glassnode mengungkapkan kondisi ini sama dengan situasi yang terjadi pada pertengahan 2021 saat Cina memberlakukan pembatasan penambangan Bitcoin. Saat itu, alamat aktif di jaringan Bitcoin anjlok dari 1,1 juta per hari menjadi hanya 800.000 per hari.
Bedanya, saat ini jaringan Bitcoin mengalami perubahan aktivitas jaringan imbas dari adanya protokol Inscriptions, Ordinals, BRC-20, dan Runes.
Namun, Glassnode menemukan adanya anomali. Meski jumlah alamat aktif lesu, jumlah transaksi yang diproses jaringan justru hampir menyentuh all-time high (ATH).
“Jumlah transaksi bulanan rata-rata saat ini berada pada kisaran 617 ribu/hari, atau 31% di atas rata-rata tahunan, yang menandakan masih adanya permintaan yang relatif tinggi untuk blok Bitcoin,” tulis Glassnode dalam laporannya.
Menurut Glassnode, penurunan alamat aktif di jaringan Bitcoin ada kaitannya dengan penurunan aktivitas di dalam protokol Ordinals sejak pertengahan April. Pada 23 November 2024, Ordinals mendominasi hingga 56% transaksi di jaringan Bitcoin. Namun, pada 8 Juni 2024, dominasinya hanya tersisa 4,5%.
Diketahui, dalam protokol ini biasanya pengguna akan melakukan beberapa aktivitas dengan satu wallet yang sama. Dengan demikian, jika satu alamat wallet melakukan sepuluh kali transaksi dalam sehari, metrik tetap akan menghitung sebagai satu alamat aktif.
Penurunan inscription Ordinals terjadi tepat setelah halving Bitcoin, yang juga bertepatan dengan hadirnya protokol Runes. Runes dianggap sebagai protokol yang lebih efisien untuk memperkenalkan fungible token di jaringan Bitcoin.
Rune menjalankan mekanisme yang berbeda dengan Inscription maupun token BRC-20 dan membutuhkan ruang blok yang jauh lebih sedikit. Setelah diluncurkan pada 20 April 2024, permintaan transaksi rune meroket hingga 600.000 sampai 800.000 per hari.
Transaksi harian terkait protokol Rune mendominasi hingga 57,2% dan berhasil menggeser transaksi BRC-20 serta Inscription. Data ini memunculkan spekulasi bahwa kemungkinan besar telah terjadi pergeseran pengguna dari pasar Inscription ke pasar Rune.
Anomali dalam Pergerakan Harga BTC
Anomali lainnya yang diungkap Glassnode adalah pergerakan harga Bitcoin yang cenderung sideways meski inflow ke dalam exchange-traded fund (ETF) Bitcoin spot AS cukup besar.
Sejak Maret 2024, BTC bergerak stagnan dari kisaran $60.000 hingga $70.000. Meski sempat menyentuh titik ATH baru di $73k pada 14 Maret 2024, BTC sejak itu masih sideways walaupun banyak katalis yang bisa mendorong harganya untuk semakin meroket.
Salah satunya adalah jumlah aset yang disimpan di ETF spot, yang tercatat mencapai lebih dari 862.000 BTC. Jumlah ini jauh lebih besar dibandingkan dengan jumlah Bitcoin yang dimiliki penambang (kecuali Patoshi), yang hanya 706.000 BTC.
Entitas lainnya yang memegang Bitcoin dalam jumlah besar adalah exchange yang telah bangkrut, Mt. Gox, yang memegang 141.000 BTC serta Pemerintah Amerika Serikat (AS) memegang 207.000 BTC.
Jumlah Bitcoin terbanyak disimpan di exchange dengan total keseluruhan mencapai 2,3 juta BTC.
“Jumlah agregat dari semua entitas ini diperkirakan mencapai 4,23 juta, atau sekitar 27% dari keseluruhan pasokan Bitcoin yang beredar,” tulis Glassnode.
Dalam pasar futures di Chicago Mercantile Exchange (CME) Group, Open Interest stabil di atas $8 miliar dan sempat mencatat rekor tertinggi sebesar $11,5 miliar pada Maret 2024. Hal ini mungkin menandakan semakin banyak trader dari pasar tradisional yang mengadopsi sistem cash-and-carry.
FROM CLASSROOM
TO THE MOON
Jadilah bagian dari kelas kripto eksklusif pertama di Bandung
Daftar sekarangMEMBERSHIP
Jadilah bagian dari kelas kripto eksklusif pertama di Bandung
Daftar sekarang