Volubit.id — Saat Bitcoin tengah menghadapi tekanan harga hingga 30% di bawah all-time high (ATH) pada awal April 2025 ini, platform analitik Glassnode mengungkapkan ada tren baru yang muncul dari investor ritel atau investor non-institusional.
Dalam laporan terbarunya berjudul “Rippling Away” yang dirilis Rabu, 2 April 2025, Glassnode mengatakan, investor ritel cenderung mulai melirik aset digital alternatif selain Bitcoin.
Salah satu aset yang menjadi sorotan dalam tren ini adalah Ripple (XRP). Dalam siklus pasar kali ini, XRP menonjol sebagai salah satu aset favorit di kalangan investor ritel.
Sejak menyentuh harga terendah pada 2022, jumlah active address harian XRP, berdasarkan rata-rata triwulanan, melonjak sebesar 490%. Angka ini jauh melampaui Bitcoin yang hanya mencatatkan kenaikan sekitar 10% pada periode yang sama.
Kesenjangan ini menunjukkan lonjakan aktivitas investor ritel lebih banyak tertuju pada XRP.

Menurut Glassnode, meski baik Bitcoin maupun XRP sama-sama mengalami kenaikan harga sekitar lima hingga enam kali lipat dari level terendah pada 2022, namun dinamika pergerakannya sangat berbeda.
Kenaikan Bitcoin berlangsung secara bertahap dan organik, yang didorong oleh peristiwa besar seperti peluncuran ETF spot dan dinamika politik menjelang pemilu di AS.
Sebaliknya, harga XRP cenderung bergerak datar hingga penghujung 2024, sebelum akhirnya melonjak tajam dalam waktu singkat. Pola ini lebih mencerminkan karakter spekulatif yang kuat dari investor ritel.

Lonjakan harga XRP ini turut mendorong kenaikan metrik Realized Cap, nilai total semua unit XRP berdasarkan harga saat terakhir berpindah tangan, secara signifikan.
Dalam waktu singkat, Realized Cap XRP hampir naik dua kali lipat, dari $30,1 miliar menjadi $64,2 miliar. Yang menarik, hampir $30 miliar dari pertumbuhan tersebut berasal dari investor yang baru masuk dalam enam bulan terakhir.
Hal ini menunjukkan, kenaikan harga terjadi dalam periode yang baru dan sebagian besar didorong oleh gelombang spekulasi dari investor ritel.
Namun, sejak akhir Februari 2025, arus masuk modal ini mulai menunjukkan tanda-tanda perlambatan. Ini bisa menjadi sinyal awal minat spekulatif terhadap XRP mulai menurun.

Fenomena lainnya yang dicermati oleh Glassnode adalah konsentrasi kepemilikan yang cepat di tangan para investor baru. Porsi Realized Cap yang berasal dari kepemilikan investor berusia kurang dari enam bulan melonjak dari 23% menjadi 62,8% dalam waktu yang relatif singkat.
“Ketika dikombinasikan dengan tingginya partisipasi dari investor ritel, lonjakan jumlah pemegang baru ini menjadi sinyal peringatan bahwa banyak dari mereka kemungkinan besar membeli XRP pada harga yang sudah tinggi sehingga lebih rentan terhadap tekanan penurunan harga di masa mendatang,” kata Glassnode.

Struktur cost basis yang kini cenderung “top-heavy” atau berat di bagian atas, semakin diperburuk oleh tren negatif pada metrik Realized Loss/Profit Ratio.
Sejak Januari 2025, rasio ini terus menurun yang menandakan semakin sedikit investor yang merealisasikan keuntungan. Sementara jumlah yang merealisasikan kerugian justru meningkat.
Hal ini menunjukkan menurunnya tingkat kepercayaan investor terhadap pergerakan harga yang sedang berlangsung.
Dengan mayoritas aliran modal didorong oleh investor ritel dan konsentrasi kekayaan yang besar di tangan pemain baru, pasar XRP kini berada dalam posisi yang lebih rapuh.
Menurunnya kepercayaan dari investor ritel terhadap XRP tak hanya menjadi peringatan bagi aset ini, tetapi juga bisa menjadi refleksi dari melemahnya optimisme spekulatif di pasar kripto secara keseluruhan.

FROM CLASSROOM
TO THE MOON
Jadilah bagian dari kelas kripto eksklusif pertama di Bandung
Daftar sekarangMEMBERSHIP
Jadilah bagian dari kelas kripto eksklusif pertama di Bandung
Daftar sekarang