Grok 4 Dirilis, Elon Musk: Lebih Pintar dari Semua PhD tapi Masih Minim Akal Sehat

Volubit.id — Perusahaan artificial intelligence (AI) milik Elon Musk, xAI, resmi meluncurkan model AI terbaru mereka, Grok 4, pada Kamis, 10 Juli 2025. xAI juga memperkenalkan paket langganan premium bernama SuperGrok Heavy seharga $300 per bulan atau sekitar Rp4,9 juta.

Ekspektasi besar mengiringi peluncuran Grok 4, yang disebut-sebut akan menjadi pesaing berat GPT-5 dari OpenAI, yang diperkirakan hadir musim panas ini.

“Untuk soal-soal akademik, Grok 4 sudah lebih pintar dari lulusan PhD di semua bidang, tanpa terkecuali. Memang kadang masih kurang akal sehat, dan belum bisa menciptakan teknologi baru atau menemukan teori fisika, tapi itu hanya soal waktu, kata Musk saat peluncuran.

Peluncuran Grok 4 terjadi di tengah banyaknya prahara yang terjadi di perusahaan-perusahaan Musk. Beberapa jam sebelumnya, Linda Yaccarino mengundurkan diri sebagai CEO X setelah menjabat selama dua tahun. Hingga kini, belum ada pengganti resmi yang diumumkan.

Kepergian Yaccarino terjadi tak lama setelah akun resmi Grok di X memicu kontroversi dengan komentar-komentar rasisnya. xAI sempat membatasi akun Grok dan menghapus unggahan tersebut.

Pihak xAI dan Elon Musk sendiri tidak banyak menanggapi insiden itu, dan memilih fokus membahas performa Grok 4.

Pada hari yang sama, xAI juga meluncurkan Grok 4 Heavy, versi canggih dari Grok 4 yang menggunakan pendekatan multi-agent yang bekerja sama memecahkan masalah layaknya “kelompok belajar”. Versi ini menawarkan performa lebih tinggi.

xAI mengklaim Grok 4 mampu mencapai performa terbaik di berbagai uji coba, termasuk tes Humanity’s Last Exam, ujian sulit yang mengukur kemampuan AI menjawab ribuan pertanyaan seputar matematika, humaniora, dan sains. Tanpa bantuan alat tambahan (tools), Grok 4 mencetak nilai 25,4%, mengalahkan Gemini 2.5 Pro (21,6%) dan OpenAI o3 versi tinggi (21%).

Versi Grok 4 Heavy, dengan bantuan tools, berhasil meraih nilai 44,4%, jauh lebih tinggi dari Gemini 2.5 Pro (26,9%).

Grok juga mencetak skor tertinggi baru dalam uji ARC-AGI-2 dari Arc Prize, tes AI yang menantang dengan teka-teki visual. Grok meraih skor 16,2%, hampir dua kali lipat dari AI komersial terbaik lainnya, yakni Claude Opus 4.

Bersamaan dengan peluncuran Grok 4 dan Grok 4 Heavy, xAI juga memperkenalkan paket langganan AI termahalnya sejauh ini, SuperGrok Heavy. Dengan biaya langganan $300 per bulan, pelanggan mendapatkan akses lebih awal ke Grok 4 Heavy dan fitur-fitur baru lainnya.

Paket ini mirip dengan layanan ultra-premium dari OpenAI, Google, dan Anthropic. Namun sejauh ini xAI menjadi penyedia dengan harga langganan tertinggi.

Pelanggan SuperGrok Heavy juga akan menjadi yang pertama mencoba produk-produk baru xAI yang akan dirilis dalam waktu dekat, termasuk model AI untuk pemrograman (Agustus), agen multimodal (September), dan model AI untuk pembuatan video (Oktober).

xAI juga membuka akses API Grok 4 untuk para pengembang, agar mereka bisa membangun berbagai aplikasi menggunakan model ini. Meski sektor bisnis xAI baru berusia dua bulan, perusahaan berencana bekerja sama dengan penyedia layanan cloud skala besar untuk mendistribusikan Grok lebih luas.

Meski demikian, walaupun Grok mencetak nilai tinggi di berbagai benchmark, jawaban-jawaban ‘ngaco’-nya di X bisa jadi hambatan besar bagi xAI untuk meyakinkan dunia bisnis bahwa Grok siap bersaing dengan ChatGPT, Claude, dan Gemini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *