Hacker Lazarus Group Jadi Salah Satu Holder Bitcoin Terbesar

Volubit.id — Kelompok peretas asal Korea Utara, Lazarus Group, kembali menjadi sorotan setelah kini diketahui menguasai lebih dari 13.500 Bitcoin (BTC). Dengan jumlah tersebut, Lazarus kini menjadi salah satu pemegang Bitcoin terbesar di dunia, bahkan mengungguli negara seperti Bhutan dan El Salvador dalam kepemilikan aset kripto ini.

Berdasarkan dashboard firma analitik Arkham Intelligence, kepemilikan besar Bitcoin oleh Lazarus sebagian berasal dari serangkaian hasil peretasan, termasuk yang teranyar dan menjadi rekor peretasan kripto terbesar, yakni pencurian $1,5 miliar dari exchange Bybit.

Lazarus sendiri diketahui tepah mengonversi sebagian Ethereum (ETH) yang mereka curi dari Bybit menjadi BTC. Laporan Arkham juga mengungkap bahwa kelompok ini masih memiliki lebih dari 13.700 ETH senilai $26 juta, serta berbagai aset kripto lainnya seperti Binance Coin (BNB), stablecoin DAI, dan beberapa token lainnya.

Untuk menghilangkan jejak, Lazarus kerap menggunakan layanan pencampuran kripto seperti Tornado Cash. Pada 13 Maret 2025, komplotan ini dilaporkan menyetorkan 400 ETH senilai sekitar $750.000 ke platform tersebut guna mencuci duit peretasan.

Selain peretasan langsung, Lazarus juga menggunakan metode lain untuk mencuri aset kripto. Penelitian dari firma keamanan siber Socket mengungkapkan bahwa kelompok ini telah menyebarkan enam jenis malware baru, termasuk BeaverTail, yang dirancang untuk menyusup ke ekosistem developer dan mencuri data-data rahasia wallet kripto. Target utama mereka dalam modus ini adalah pengguna wallet Solana dan Exodus.

Serangkaian aksi Lazarus berdampak luas terhadap industri kripto. Bursa kripto OKX bahkan menangguhkan layanan Web3 DEX mereka pada 17 Maret setelah mendeteksi upaya kelompok ini untuk menyalahgunakan sistem DeFi. Laporan Bloomberg baru-baru ini menyebutkan bahwa aggregator DEX milik OKX tersebut digunakan untuk mencuci aset senilai $100 juta hasil peretasan.

Sejak 2017, kelompok peretas yang dikaitkan dengan Korea Utara ini diperkirakan telah mencuri lebih dari $6 miliar dalam bentuk aset kripto. Laporan firma analitik Elliptic menyebut dana tersebut digunakan untuk mendanai program senjata Korea Utara.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *