Volubit.id — Harga XRP mencatat lonjakan parabolik hingga menembus all time high (ATH) alias level tertinggi sepanjang masa baru $3,37 per keping pada 16 Januari 2025. Harga ini menembus level ATH sebelumnya yang tercatat pada 18 Januari 2018 atau tujuh tahun yang lalu.
Per 17 Januari, harga XRP bertengger di kisaran $3,33, naik lebih dari 9% dalam 24 jam terakhir dan 45% dalam sepekan belakangan. Tren positif ini melanjutkan reli bullish koin keluaran Ripple Labs tersebut yang dimulai sejak pertengahan November 2024 lalu. Sejak saat itu, harga XRP telah naik 542%.
Tak cuma dari segi harga, minat terhadap XRP di pasar futures juga mengalam lonjakan tajam. Data dari Coinglass menunjukkan open interest (OI) alias jumlah kontrak berjangka yang belum terselesaikan pada XRP mencapai rekor $8 miliar, meningkat 10% hanya dalam 24 jam terakhir.
Jumlah ini menandai level tertinggi sejak data ini mulai dicatat pada Februari 2020 lalu. Open interest yang tinggi sering kali mencerminkan meningkatnya aktivitas pedagang serta ekspektasi volatilitas harga tinggi. Level OI koin XRP menjadi yang terbesar ketiga secara global di bawah Bitcoin (BTC) dan Ether (ETH).
Selain itu, tingkat pendanaan atau funding rate untuk kontrak berjangka XRP juga meningkat yang mencerminkan sentimen bullish di pasar. Funding rate yang menghijau ini menunjukkan bahwa para trader bersedia membayar premi untuk mempertahankan posisi long mereka. Dengan kata lain, banyak pelaku pasar optimis harga XRP akan terus naik.
Katalis Sentimen Bullish XRP
Kenaikan tajam minat dan harga XRP ini tidak lepas dari sejumlah faktor kunci. Perkembangan positif dalam kasus hukum Ripple melawan Securities and Exchange Commission (SEC) Amerika Serikat (AS) menjadi salah satu pendorong utama.
Perubahan kepemimpinan di SEC yang akan datang dipandang dapat menciptakan iklim lebih ramah bagi aset kripto di AS. Selain itu, suasana politik yang lebih mendukung kripto di bawah administrasi baru Donald Trump turut meningkatkan optimisme pasar terhadap XRP.
Selain itu, Donald Trump dilaporkan tengah menjajaki kemungkinan memasukkan XRP, USDC, dan Solana ke dalam cadangan kripto nasional yang dia usulkan. Langkah ini sejalan dengan janji kampanye Trump untuk membentuk cadangan Bitcoin nasional dan memperkuat ekonomi digital AS.
Laporan New York Post menyebut Trump telah bertemu dengan sejumlah pemimpin proyek kripto, termasuk Bos Ripple Brad Garlinghouse, dalam sebuah acara makan malam pribadi di kediamannya di Mar-a-Lago seturut postingan Garlinghouse pada 8 Januari lalu. Diskusi ini disebut-sebut sebagai bagian dari upaya untuk memprioritaskan aset digital yang dikembangkan di AS.
Trump dilaporkan ingin mempromosikan inovasi dalam negeri melalui pendekatan “America first.” Selain Bitcoin, aset seperti XRP, USDC, dan Solana dianggap mencerminkan komitmen tersebut. Dengan memasukkan aset-aset ini ke dalam cadangan nasional, Trump ingin menunjukkan dukungan terhadap teknologi lokal yang dapat bersaing di panggung global.
Langkah Trump ini menuai kritik dari sebagian pihak yang menganggapnya berpotensi mengalihkan fokus dari Bitcoin. Sebelumnya, Bitcoin menjadi fokus utama dalam kampanye Trump, termasuk rencana untuk meningkatkan kemampuan penambangan Bitcoin di dalam negeri dan menjadikan AS sebagai pemimpin global dalam adopsi mata uang digital tersebut.
FROM CLASSROOM
TO THE MOON
Jadilah bagian dari kelas kripto eksklusif pertama di Bandung
Daftar sekarangMEMBERSHIP
Jadilah bagian dari kelas kripto eksklusif pertama di Bandung
Daftar sekarang