Volubit.id — Jagat kripto kembali dihebohkan dengan eksperimen memecoin teranyar. Kali ini, muncul token MIRA yang mencuri perhatian lantaran menjadi ajang untuk berdonasi bagi penelitian penyakit tumor otak langka pada anak.

Kisah donasi token MIRA ini bermula dari unggahan viral Siqi Chen, bos startup finansial Runway, membagikan perjuangan pribadi putrinya, Mira, yang berjuang melawan penyakit langka yang disebut craniopharyngioma tersebut. Kisah ini menyentuh hati publik setelah permohonan bantuan Chen melalui Twitter menjadi viral.

Tak berselang lama, muncul token MIRA yang dibuat salah seorang pengguna kripto. Deployer token tersebut lantas mengirim separuh dari total suplai MIRA ke alamat wallet milik Chen. Token tersebut meroket hingga mencapai kapitalisasi pasar sebesar $80 juta sebelum kemudian turun ke kisaran $18 juta berdasarkan harga terkini.

uh so some random guy 20 minutes made a SOL memecoin called $MIRA to help with research fundraising and sent me half the entire supply and it’s now worth like $400K and i literally don’t know what to do because i certainly don’t want to rug a bunch of random people https://t.co/P78bLq52fB

— Siqi Chen (@blader) December 26, 2024

Chen yang awalnya hanya berharap mengumpulkan dana melalui kampanye GoFundMe, tidak menyangka bahwa token MIRA akan membawa dampak yang jauh lebih besar. Sebelumnya, Chen berhasil mengumpulkan donasi lebih dari $230.000 GoFundMe dalam waktu singkat setelah mendapat endorse termasuk dari Bos Twitter, Linda Yaccarino, yang membantu menyebarkan kampanye donasi Chen di GoFundMe.

Dengan separuh suplai token MIRA yang diberikan kepadanya, ia memutuskan untuk mencairkan sebagian dana secara bertahap demi mendukung penelitian di Laboratorium Hankinson, satu-satunya laboratorium di Amerika Utara yang mempelajari craniopharyngioma pada anak.

Chen lantas mengungkap akan menjual token MIRA senilai $1.000 setiap 10 menit secara berkelanjutan untuk kebutuhan donasi penelitian tersebut. Ia juga memastikan bahwa proses penjualan token dilakukan secara transparan kepada komunitas dengan pemberitahuan sebelumnya jika ada perubahan jadwal.

Dengan dana yang terkumpul, Chen berharap penelitian di Laboratorium Hankinson dapat memberikan hasil yang diharapkan, tidak hanya bagi putrinya, tetapi juga bagi anak-anak lain yang mengalami kondisi serupa.