Hyperliquid Umumkan TGE Token HYPE dan Blockchain HyperEVM

Volubit.id — Platform perpetual decentralized exchange (DEX) Hyperliquid mengumumkan rencana launching token native protokol mereka dengan ticker HYPE. Pengumuman tersebut mengindikasikan token generation event (TGE) HYPE bakal mendarat dalam waktu dekat.
Belum ada jadwal pasti kapan TGE HYPE akan dieksekusi. Namun yang pasti penerbitan token akan beriringan dengan mainnet blockchain Layer 1 (L1) mereka, HyperEVM.
Tim Hyperliquid juga belum memberikan detail ihwal utilitas token HYPE. Hal-hal berkaitan dengan tokenomics, total suplai, jatah alokasi, distribusi awal, jadwal vesting, dll. akan diumumkan lebih lanjut.
Hyperliquid sendiri merupakan salah satu proyek kripto paling panas dan ramai dibahas dalam setahun belakangan. Bahkan proyek ini sudah tercatat sebagai DEX perpetual dengan volume perdagangan terbesar sekolong jagat meskipun baru melakukan debut dagang pada September 2023 lalu dengan membuka perdagangan pre-market LayerZero (ZRO).
Gelombang hype terhadap Hyperliquid telah muncul pada awal 2024. Data firma analitik DefiLlama mencatat total value locked (TVL) Hyperliquid mencapai $748 juta, naik dari $57 juta pada awal tahun. Adapun rataan volume perdagangan harian Hyperliquid mencapai lebih dari $1 miliar.
Bursa ini juga menyediakan trading pair yang lengkap dengan jumlah total 145 pasangan perdagangan. Sedangkan jumlah pengguna aktif bursa mencapai 200.000.
Walau menjadi bursa dengan likuiditas gignatik, tim Hyperliquid tidak mau menerima pendanaan dari venture capital (VC). Dana operasional proyek ini keluar dari kocek pribadi para cofounder. Kondisi ini menambah tebal sentimen bullish terhadap Hyperliquid terutama di tengah menjalarnya sentimen negatif terhadap token proyek kripto yang didukung VC lantaran dinilai predatorik bagi investor retail.
Banjir gelombang minat terhadap Hyperliquid ini didorong oleh program farming poin dari proyek tersebut. Hyperliquid memberikan poin setiap pekan kepada pengguna berdasarkan kriteria bergilir. Poin tersebut akan digunakan untuk menentukan jatah alokasi airdrop HYPE.
Pengguna platform yang telah mendapat poin selama farming diwajibkan mendaftar untuk proses klaim distribusi token genesis HYPE sebelum 11 November 2024 mendatang.
Rebutan Ticker HYPE
Launching token native HYPE oleh Hyperliquid sendiri bukan tanpa soal. Pasalnya pemilihan ticker HYPE bisa memicu konflik dengan proyek lain yang juga hendak menggunakan ticker serupa.
Sebelumnya pada Agustus lalu, proyek interoperabilitas Hyperlane memperkenalkan ticker HYPE untuk token native protokolnya. Baik Hyperliquid maupun Hyperlane belum ada yang meluncurkan token HYPE mereka.
Konflik akibat rebutan ticker ini sebelumnya pernah menyeruak pada Mei lalu. Pemicunya, zkSync mengumumkan akan menggunakan ticker ZK yang saat itu telah dipakai proyek lain, Polyhedra.
Perang ticker ZK ini sempat memanas lantaran zkSync kedapatan sudah mendaftarkan trademark zero-knowledge (ZK) ke sejumlah lembaga. Beberapa proyek yang mengusung framework ZK lantas beraliansi mengecam manuver zkSync. Proyek-proyek tersebut termasuk Polyhedra, Polygon, Starknet, dan Linea.
zkSync lantas memutuskan untuk mencabut pendaftaran trademark ZK yang diajukan, namun tetap menggunakan ticker ZK untuk token mereka. Sedangkan Polyhedra akhirnya mengubah ticker token mereka menjadi ZKJ, kepanjangan dari ZK Join.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *