Volubit.id — Pasar investasi global mengalami guncangan hebat pada akhir pekan pertama Agustus 2024. Pemicunya berasal dari potensi ancaman resesi global yang dipantik rapor merah data pengangguran Amerika Serikat (AS) bulan Juli yang diumumkan pada 3 Agustus 2024.
Data Departemen Tenaga Kerja AS mencatat tingkat pengangguran mencapai 4,3% pada bulan Juli, naik dari angka Juni 4,1% dan 4% pada Mei. Kenaikan data pengangguran Juli ini menjadi yang tertinggi dalam hampir tiga tahun terakhir, sekaligus memicu indikator Sahm Rule menyentuh angka 0,53%.
Sahm Rule alias Sahm Recession Indicator merupakan salah satu indikator yang kerap digunakan sebagai penanda potensi resesi. Sahm Rule menyatakan bahwa resesi berpotensi terjadi bila rata-rata angka pengangguran dalam tiga bulan terakhir lebih tinggi dari 0,50% dibandingkan dengan angka terendah dari rata-rata tiga bulan dalam 12 bulan sebelumnya.
Berdasarkan data terkini, angka rata-rata pengangguran AS tiga bulan terakhir adalah 4,13%, sementara angka terendah rata-rata tiga bulan selama 12 bulan sebelumnya (Mei 2023-April 2024) adalah 3,60% yang tercatat pada periode triwulan Mei-Juli 2023. Perbandingan dua data triwulan tersebut membuat Sahm Recession Indicator menyentuh angka 0,53% pada Juli.
Sahm Rule yang pertama kali dikenalkan pada 2019 ini dikenal sangat akurat dalam menggambarkan prediksi resesi. Level akurasi indikator ini mencapai 100% dan sudah digunakan dalam perhitungan resesi yang terjadi sejak awal 1970-an.
Dalam sebuah wawancara dengan Fortune, penemu Sahm Rule, Claudia Sahm, menyatakan bahwa prospek resesi seturut kriteria Sahm Rule secara resmi telah terpenuhi. Namun dia mengingatkan agar orang-orang tidak langsung panik.
“Tidak ada yang harus panik hari ini, meskipun tampaknya beberapa orang mungkin merasa demikian,” kata Sahm.
Dia menegaskan bahwa saat ini belum waktunya panik lantaran masih ada indikator ekonomi lainnya yang masih kuat, seperti pertumbuhan pendapatan rumah tangga dan indeks pengeluaran konsumen. Sahm mengakui bahwa Sahm Rule sangat akurat dalam memprediksi resesi di masa lalu, tetapi ia juga menyarankan agar tidak terlalu fokus pada satu indikator dalam memprediksi resesi.
Dalam catatan di blog pribadinya belum lama ini, Sham juga berpendapat bahwa kondisi ekonomi saat ini bisa jadi berbeda dari yang sebelumnya lantaran dipicu berbagai faktor, termasuk perubahan dalam pasar tenaga kerja akibat pandemi dan gelombang masuknya imigran ke AS.
Dampak pandemi terhadap pasar tenaga kerja pada siklus kali ini menurutnya sangat berbeda dari pola normal yang sering terlihat dalam siklus ekonomi. Karena itu, Sahm Rule bisa jadi tidak memberikan gambaran yang lengkap tentang kondisi ekonomi saat ini.
“Sahm Rule bisa jadi melebih-lebihkan pelemahan pasar tenaga kerja akibat pergeseran tidak biasa dalam pasokan tenaga kerja yang disebabkan oleh pandemi dan imigrasi,” tulis Sahm.
Disitat dari Al Jazeera, peneliti Oxford Economics, Nancy Vanden Houten, meyakini gelombang imigran ikut mempengaruhi peningkatan jumlah tenaga kerja. Data bulan Juni lalu, ada sekitar 420.000 orang yang memasuki angkatan kerja baru, termasuk imigran.
Selain itu, sebuah survei pekerjaan di AS baru-baru ini menunjukkan peningkatan jumlah orang yang tidak bekerja sementara lantaran cuaca buruk, terutama di Texas akibat Badai Beryl yang menyerang kawasan tersebut bulan lalu. Jumlah pekerja yang berhenti akibat Badai Beryl ini bahkan lebih tinggi ketimbang yang terjadi akibat gelombang badai lainnya yang menghantam tenggara AS di bulan-bulan non-musim dingin sejak September 2017.
“Jumlah orang yang melaporkan tidak bekerja pada bulan Juli karena cuaca buruk lebih tinggi daripada bulan non-musim dingin sejak September 2017, ketika efek Badai Harvey, Irma, dan Maria menghantam AS Tenggara,” kata Asisten Direktur Moody’s Analytics, Matt Colyar.
Laporan Bloomberg menyatakan ekonom Goldman Sachs menaikkan kemungkinan resesi di AS dalam 12 bulan ke depan dari 15% menjadi 25%, meskipun mereka masih melihat risikonya sebagai terbatas. Kendati demikian, mereka menilai bahwa ekonomi AS secara keseluruhan tampak “baik-baik saja“.
FROM CLASSROOM
TO THE MOON
Jadilah bagian dari kelas kripto eksklusif pertama di Bandung
Daftar sekarangMEMBERSHIP
Jadilah bagian dari kelas kripto eksklusif pertama di Bandung
Daftar sekarang