Volubit.id — Inflasi tahunan Solana (SOL) melonjak 30,5% dalam setelah implementasi kebijakan baru terkait distribusi biaya prioritas (priority fee) dalam transaksi pada 12 Februari 2025 lalu.
Kebijakan anyar seturut Solana Improvement Document 96 (SIMD 96) ini mengubah mekanisme burning koin SOL di jaringan. Perubahan yang terjadi adalah diberikannya seluruh priority fee dalam bentuk SOL kepada validator jaringan. Sebelumnya, separuh biaya prioritas transaksi tersebut dialokasikan untuk diburn.
1/ What are the effects of SIMD 96 one week after going live?
– SOL inflation is up
– Token holder net income is down
– Median priority fees remain unchangedLet’s dive into the data 🧵 pic.twitter.com/Lg5HEZWvq5
— Carlos (@0xcarlosg) February 19, 2025
Perubahan ini berdampak langsung pada tingkat inflasi SOL. Sebelum SIMD 96 diterapkan, jumlah SOL yang diminting dan diburn setiap hari berkisar 76.500 dan 17.700 SOL. Namun, setelah kebijakan proposal ini berlaku, jumlah token yang diburn turun drastis menjadi hanya 1.000 SOL per hari. Akibatnya, inflasi tahunan SOL meningkat dari 3,6% menjadi 4,7%.
Untuk dikethaui, Solana tidak memiliki total suplai tetap seperti Bitcoin (BTC). Sebaliknya, Solana menggunakan model inflasi seperti Ethereum (ETH), di mana jumlah SOL yang beredar terus bertambah seiring waktu melalui mekanisme penerbitan (minting) koin baru.
Implementasi SIMD 96 yang bertujuan memberi insentif lebih kepada validator ini juga berdampak pada distribusi real economic value (REV) di jaringan Solana. Sebelum SIMD 96 diterapkan, sebagian besar pendapatan dari jaringan Solana–terdiri dari gas fee dan priority fee yang dibayarkan oleh pengguna–diburn untuk mengurangi jumlah token yang beredar, sementara sisanya dibagi antara staker SOL dan validator.
Staker SOL sebelumnya menjadi pihak yang paling diuntungkan di mana mereka mengantongi revenue sekitar 67%. Sedangkan validator yang memverifikasi transaksi dan menjaga keamanan jaringan, menerima sekitar 30%. Setelah kebijakan ini diterapkan, porsi untuk staker turun menjadi 46%, sedangkan jatah untuk validator meningkat menjadi 51%.
Kini, perhatian komunitas Solana beralih ke SIMD 228, sebuah proposal yang berupaya mengubah mekanisme inflasi SOL agar lebih dinamis. Tesisi SIMD 228 adalah bahwa mekanisme inflasi SOL harus bergantung pada jumlah SOL yang distaking. Jika disetujui, kebijakan ini akan mengubah sistem emisi token tetap menjadi mekanisme dinamis berdasarkan rasio staking.
Jika jumlah SOL yang distaking turun di bawah 50% dari total suplai, tingkat inflasi akan meningkat untuk mendorong lebih banyak staking. Sebaliknya, jika angka tersebut melebihi 50%, inflasi akan diturunkan secara otomatis.
FROM CLASSROOM
TO THE MOON
Jadilah bagian dari kelas kripto eksklusif pertama di Bandung
Daftar sekarangMEMBERSHIP
Jadilah bagian dari kelas kripto eksklusif pertama di Bandung
Daftar sekarang