K33 Research Prediksi Ethereum Moncer tapi Bitcoin Lesu karena Dua Hal Ini

Volubit.id — Perusahaan analisis kripto, K33 Research, memprediksi kinerja Ethereum (ETH) bisa melampaui Bitcoin (BTC) dalam waktu dekat. Analis K33 Vetle Lunde dan David Zimmerman mengungkapkan adanya dua faktor penting, yang ditulis dalam laporan terbarunya, Selasa, 2 Juli 2024.

Kinerja ETH terhadap BTC terpantau cukup buruk selama lebih dari setahun terakhir. Nilai ETH/BTC terus mengalami tren penurunan sampai jatuh ke level terendah tahunan di 0,045 pada 24 Mei lalu.

Namun, K33 Research mengatakan, pengajuan exchange-traded fund (ETF) Ethereum spot bisa membalikkan keadaan. Faktor ini terbukti membuat kinerja ETH membaik, terutama setelah Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) AS memberikan lampu hijau. Menurut TradingView, ETH/BTC saat ini melonjak menjadi $0,055.

K33 Research meyakini kinerja Ethereum akan lebih moncer dari Bitcoin beberapa pekan setelah ETF ETH Spot diluncurkan di AS. Hal ini berkaca dari kasus Bitcoin yang mencatat inflow hingga $14 miliar dari ETF Bitcoin spot.

ETF diperkirakan bisa diluncurkan secepatnya pada 8 Juli mendatang. Lunde dan Zimmerman memperkirakan harga ETH bisa melonjak tajam yang dipicu oleh tingginya inflow ke ETF.

“ETF adalah katalis yang kuat untuk ETH seiring dengan terjadinya akumulasi, dan saya memandang nilai ETH/BTC saat ini sebagai pertimbangan bagi trader yang sabar,” tulis Lunde.

“Kami melihat prospek bullish ETH dengan mengantisipasi arus masuk bersih yang setara dengan 0,75%-1% dari pasokan ETH yang beredar, dalam lima bulan setelah peluncuran,” tambahnya.

Namun, kinerja Bitcoin dianggap tidak akan se-gacor ETH dalam periode itu. Faktor pemicunya karena kripto tertua tersebut tengah bersiap menghadapi tekanan jual dari aksi repayment exchange kripto yang telah bangkrut, Mt. Gox.

Dalam sebuah pernyataan yang dirilis Senin, 24 Juni 2024, pengelola harta trust atau trustee Mt. Gox menyatakan, repayment dalam bentuk Bitcoin dan Bitcoin Cash akan dimulai pada bulan ini.

Sedikitnya ada sekitar 127.000 nasabah yang menunggu BTC mereka sebesar $9,4 miliar dikembalikan sejak exchange tersebut bangkrut karena peretasan pada 2014.

Saat kolaps akibat peretasan pada 2014, Mt. Gox kehilangan aset nasabah hingga 850.000 BTC senilai lebih dari $51,9 miliar. Harga Bitcoin juga sempat anjlok ke level $420 pada Februari 2014.

Padahal, exchange yang berbasis di Tokyo tersebut saat itu merupakan exchange Bitcoin terbesar di dunia dengan pangsa pasar perdagangan Bitcoin mencapai 70%. Mt. Gox tercatat sudah enam kali diretas dalam rentang waktu 2011 sampai 2014.

Repayment Mt. Gox entah sudah berapa kali mengalami kemunduran, Terakhir trustee exchange itu mengungkapkan pembayaran aset nasabah akan dilakukan paling lambat 31 Oktober 2023. Namun, tanggal itu nyatanya kembali diundur.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *