Volubit.id — Kontributor firma riset blockchain Nethermind, Ben Adams, mengusulkan sebuah proposal untuk meningkatkan efisiensi jaringan dan kapasitas transaksi Ethereum. Usulan Ethereum Improvement Proposal (EIP) 7781 tersebut diajukan untuk mempercepat produksi blok di jaringan sehingga kemampuan untuk memproses transaksi Ethereum menjadi lebih singkat.
Proposal ini muncul sebagai solusi untuk mengatasi kemacetan yang sering terjadi saat aktivitas jaringan tinggi dan membikin biaya transaksi melonjak. Percepatan produksi blok dijalankan dengan mengurangi waktu slot dari 12 detik menjadi 8 detik. Jika proposal berhasil dieksekusi, maka throughput jaringan diproyeksi akan meningkat hingga 33% sehingga Ethereum dapat memproses lebih banyak transaksi dalam periode waktu yang sama ketimbang throughput saat ini.
There’s a new EIP to increase Ethereum’s throughput by 50%.
– 12 second block times -> 8 seconds
– 6 data blobs per block -> 9 blobs per block
– DEXes become around 1.22x more efficientIf approved, this would be a huge first step in improving Ethereum L1’s performance. pic.twitter.com/MkX5gbiBFR
— cygaar (@0xCygaar) October 6, 2024
Proposal ini mendapat dukungan dari beberapa tokoh terkemuka dalam komunitas Ethereum. Justin Drake, seorang peneliti dari Ethereum Foundation, menyatakan usulan pengurangan waktu slot tersebut bahkan dapat meningkatkan throughput hingga 50%.
Drake juga menyatakan langkah ini akan membuat transaksi di decentralized exchanges (DEX) seperti Uniswap menjadi lebih efisien. Menurutnya, efisiensi ini dapat menghemat hingga $100 juta per tahun bagi pengguna dan ekosistem DEX, terutama dengan mengurangi arbitrase antara DEX dan centralized exchange (CEX).
Selain itu, pengurangan slot time akan membantu blockchain Layer 2 (L2) Rollups Ethereum. Rollups akan kecipratan dampak positif dengan turunnya latensi transaksi lebih rendah sehingga membuat seluruh ekosistem Ethereum lebih efisien.
Pengurangan waktu slot menjadi 8 detik ini memang menjanjikan efisiensi, namun di sisi lain ia juga membawa tantangan teknis terutama bagi node jaringan. Implementasi EIP 7781 akan memaksa node Ethereum bekerja lebih cepat untuk menyinkronkan blok dan mencapai konsensus. Jika tidak tercapai, kondisi ini bisa meningkatkan risiko terjadinya fork atau terlewatnya blok, yang pada gilirannya bisa mengganggu kelancaran jaringan.
Upgrade untuk mempercepat transaksi ini juga bisa membuat masalah trilema blockchain kembali muncul. Bila kejadian, aspek desentralisasi blockchain Ethereum terancam mengempis lantaran solo stakers atau validator individu menjadi lebih rentan tersingkir. Pasalnya, pekerjaan komputasional mengompres waktu blok membutuhkan hardware lebih mumpuni yang bisa jadi akan mencekik buat validator individu dengan sumber daya terbatas.
Kompresi waktu blok juga dapat menimbulkan masalah bagi protokol yang mengandalkan smart contract dengan asumsi waktu blok 12 detik. Untuk protokol-protokol tersebut, pengurangan waktu slot akan membutuhkan upgrade teknis pada protokol agar sesuai dengan perubahan yang diusulkan.
Walaupun dihadapkan dengan sejumlah tantangan, proposal ini bisa dilihat sebagai salah satu langkah besar dalam meningkatkan kinerja jaringan Ethereum. EIP-7781 sendiri akan dieksekusi di L1 Mainnet bila disetujui. Jika disetujui, Ethereum akan semakin mendekati tujuan untuk menjadi platform blockchain yang lebih skalabel dan efisien di masa mendatang.
Langkah ini juga sekaligus bisa menjadi jawaban atas kritik roadmap Ethereum yang kerap disebut terlalu Rollups-centric dan terkesan mengabaikan L1 Mainnet mereka. Sebelumnya, pendekatan Rollups-centric yang lebih berfokus pada L2 alih-alih L1 Mainnet ini memicu banyak kekhawatiran tentang relevansi Ethereum dalam jangka panjang.
Pendekatan yang mengabaikan L1 ini dinilai menghadirkan preseden predatorik bagi ekonomi token ETH. Pasalnya, popularitas L2 Rollups–terutama setelah implementasi blobs yang dieksekusi via Dencun Upgrade–justru mengurangi penggunaan L1. Padahal, aktivitas transaksi L1 selama ini menjadi tulang punggung bagi nilai ekonomi ETH lantaran gas fee tinggi dan mekanisme burning seturut EIP-1559.
Jika transaksi di L1 berkurang drastis akibat dominasi L2, mekanisme burning ETH akan melambat. Artinya, tekanan deflasi terhadap ETH melemah, yang bisa berdampak buruk bagi nilai jangka panjang token tersebut.
Dampak EIP-7781 bagi relevansi Ethereum ini masih harus dibuktikan secara riil. Pasalnya, EIP-7781 hanya mempercepat produksi blok di L1, bukan mengubah mekanisme penyimpanan data atau harga blobs. Dengan demikian, meskipun throughput L1 meningkat, pengaruhnya terhadap biaya transaksi di L1 dan L2 akan lebih terbatas dan tidak secara langsung membuat gas fee lebih murah.
FROM CLASSROOM
TO THE MOON
Jadilah bagian dari kelas kripto eksklusif pertama di Bandung
Daftar sekarangMEMBERSHIP
Jadilah bagian dari kelas kripto eksklusif pertama di Bandung
Daftar sekarang