Volubit.id — Bursa kripto terbesar di dunia, Binance, dituding melancarkan operasi FTX kepada salah satu platform decentralized exchange (DEX) Hyperliquid. Pemain anyar yang juga menjadi kuda hitam di sektor exchange kripto ini disebut-sebut sengaja didiskreditkan oleh Binance via kontroversi squeeze dan listing memecoin JELLYJELLY.
Tudingan miring ini berembus setelah adanya dugaan praktik manipulasi pasar oleh whale yang membuat Hyperliquid merugi hingga $12 juta. Binance dengan bursa lainnya, OKX, dituding memperparah potensi kerugian Hyperliquid dengan melisting pasar futures JELLYJELLY di tengah gejolak kontroversi.
With Binance and OKx listing JELLY perps to further damage Hyperliquid, $HYPE is no longer just a perp DEX.
It’s a movement.
Hyperliquid
— Ignas | DeFi (@DefiIgnas) March 26, 2025
Operasi FTX sendiri merujuk pada taktik Binance dalam mendeligitimasi bursa saingan mereka FTX yang berujung kebangkrutan pada November 2021 lalu. Saat itu, mantan bos Binance, Changpeng Zhao, mengunggah sejumlah tweet berisi rencana aksi likuidasi terhadap FTT yang merupakan token native FTX sehingga memicu aksi withdrawl massal pengguna sekaligus terungkapnya kondisi FTX yang insolven.
Dugaan manipulasi menyeruak pada 26 Maret 2025 di Twitter, diawali oleh sebuah wallet 0xde96 membuka posisi short pada JELLYJELLY. Pada saat yang sama, seorang whale JELLYJELLY menjual token miliknya di bursa dalam jumlah sangat besar. Tekanan jual kelewat besar tersebut membuat harga JELLYJELLY anjlok. Penurunan harga tajam membuat Hyperliquid terpaksa mengambil alih posisi short yang membuat mereka menanggung kerugian besar.
Kerugian short Hyperliquid diperparah dengan adanya wallet yang diduga berkomplot membuka posisi long sesaat setelah JELLYJELLY turun tajam. Posisi long wallet 0x20e8 yang baru saja dibuat tersebut semakin memperburuk kerugian vault HLP lantaran rebound spontan yang terjadi pada harga JELLYJELLY.
Di tengah polemik ini, muncul spekulasi di media sosial bahwa bursa-bursa kripto besar seperti Binance dan OKX bisa ikut memperburuk keadaan dengan membuka pasar futures untuk JELLYJELLY. Jika harga token mencapai titik tertentu, Hyperliquid bisa mengalami kerugian yang lebih dalam. Tak lama setelah rumor ini beredar, Binance dan OKX benar-benar mulai membuka pasar futures buat JELLYJELLY.
Langkah ini mengundang pertanyaan dari berbagai pihak, termasuk dugaan bahwa Binance dan OKX sengaja berkomplot menggunakan strategi agresif untuk menyingkirkan Hyperliquid sebagai salah satu pesaing utama mereka. Sejumlah pengguna bahkan menemukan bukti percakapan yang menunjukkan bahwa salah satu pendiri Binance, Yi He, menerima permintaan untuk melisting JELLY dengan tujuan melemahkan Hyperliquid.
Sebagai reaksi atas kekacauan yang terjadi, Hyperliquid akhirnya mengambil keputusan untuk menghapus perdagangan perpetual JELLY dari platform mereka. Dalam pernyataan resminya, Hyperliquid menyatakan bahwa validator jaringan mereka telah sepakat untuk menghapus JELLY karena adanya indikasi aktivitas pasar yang mencurigakan. Mereka juga berjanji untuk memperbaiki sistem mereka agar lebih tahan terhadap eksploitasi semacam ini.
After evidence of suspicious market activity, the validator set convened and voted to delist JELLY perps.
All users apart from flagged addresses will be made whole from the Hyper Foundation. This will be done automatically in the coming days based on onchain data. There is no…
— Hyperliquid (@HyperliquidX) March 26, 2025
Hyperliquid sendiri tidak lepas dari kritikan atas tindak-tanduk mereka. Langkah untuk segera melakukan delisting JELLYJELLY dinilai memperlihatkan watak governance mereka yang sentralistik. Bos Bitget, Gracy Chen, menyebut Hyperliquid beroperasi lebih mirip dengan bursa tersentralisasi ketimbang DEX. Kritik yang sama juga dilayangkan detektif kripto ZachXBT yang juga menilai bahwa Hyperliquid menggunakan standar ganda.
ZachXBT: Hyperliquid’s decision-making exhibits double standards, exposing its centralized governance. Previously, in the Radiant hack incident, Hyperliquid claimed it was “powerless.” Three response options: maintain consistency and actively intervene in major incidents; fully… https://t.co/JlLM26gWnH
— Wu Blockchain (@WuBlockchain) March 27, 2025
Kritik terhadap sentralisasi Hyperliquid ini bukan yang pertama kali muncul. Hyperliquid sendiri kerap mendapat tudingan miring terutama lantaran jaringan validator mereka dinilai terlalu terpusat dan bahwa kursi untuk validator dapat diperjualbelikan. Hyperliquid sendiri saat ini tercatat hanya memiliki 16 validator. Konfigurasi 16 validator ini dinilai berpotensi menciptakan jaringan yang terlalu terpusat.
FROM CLASSROOM
TO THE MOON
Jadilah bagian dari kelas kripto eksklusif pertama di Bandung
Daftar sekarangMEMBERSHIP
Jadilah bagian dari kelas kripto eksklusif pertama di Bandung
Daftar sekarang