Lini Masa Kebijakan Kripto Presiden AS Trump di 100 Hari Pertama

Volubit.id — Pemerintahan Presiden AS Donald Trump banyak melakukan gebrakan besar di 100 hari pertamanya, termasuk di industri kripto. Di satu sisi, ia memang menunjukkan dukungan terhadap Bitcoin dkk, tapi di sisi lain, kebijakan agresifnya justru memicu kekacauan ekonomi secara global yang mau tak mau ikut berdampak pada sektor aset digital.

Kebijakan Trump yang paling berdampak dalam jangka pendek adalah dimulainya perang dagang terhadap banyak negara, termasuk Indonesia. Langkah ini membuat harga-harga barang elektronik naik sehingga memperburuk margin keuntungan para penambang Bitcoin.

Meski begitu, ada harapan dari kebijakan Trump, seperti penunjukan tokoh-tokoh pro-kripto di lembaga-lembaga penting seperti SEC dan CFTC. Kerangka regulasi kripto yang telah lama dinantikan juga dikabarkan akan segera diumumkan.

Dalam 100 hari pertamanya, ketidakpastian makroekonomi turut membuat harga aset kripto bergejolak. Berikut lini masa kebijakan Trump terkait kripto yang beberapa di antaranya cukup kontroversial.

1. Peluncuran Koin Meme WLFI di Hari Pelantikan

Pada 20 Januari 2025, saat Trump dilantik di Rotunda Gedung Capitol, perusahaan investasi kripto milik keluarganya, World Liberty Financial (WLFI), meluncurkan penjualan token kedua dari WLFI. Permintaan yang besar menyebabkan harga WLFI melonjak, meskipun nilai sebenarnya dari token tersebut belum jelas, karena WLFI saat ini belum diperdagangkan di exchange manapun.

Langkah ini dianggap sebagai sinyal yang menunjukkan pemerintahan Trump akan serius mendukung industri kripto. Meski demikian, tak sedikit pihak yang menganggap ada potensi konflik kepentingan di balik WLFI.

2. Penunjukan Tokoh Pro-Kripto di Lembaga Federal

Di hari yang sama, Trump juga menunjuk sejumlah tokoh pro-kripto untuk memimpin lembaga-lembaga penting. Paul Atkins diajukan sebagai Ketua Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) menggantikan Gary Gensler, yang selama ini dikenal sebagai sosok yang keras terhadap industri kripto. Atkins baru dikonfirmasi Senat pada 9 April dan dilantik pada 21 April.

Di hari yang sama, Trump menunjuk pebisnis dan investor kripto ‘czar’ David Sacks sebagai ketua Dewan Penasihat Presiden untuk sains dan teknologi. Sedangkan mantan komisaris Komisi Perdagangan Berjangka Komoditi (CFTC), Brian Quintenz, ditunjuk kembali untuk memimpin lembaga tersebut.

3. Proyek AI ‘Stargate’ Senilai $500 Miliar

Dua hari setelah pelantikan, Trump mengumumkan proyek infrastruktur kecerdasan buatan/artificial intelligence (AI) senilai 500 miliar dolar bernama “Stargate,” bekerja sama dengan OpenAI, SoftBank, dan Oracle. Proyek ini bertujuan untuk menciptakan 10.000 lapangan kerja dan menjadikan AS sebagai pemimpin AI dunia, mengalahkan Cina.

4. Pendiri Silk Road Diampuni

Pada 21 Januari, Trump mengejutkan publik dengan pengumuman di Truth Social bahwa ia telah mengampuni Ross Ulbricht, pendiri darkweb Silk Road. Ulbricht ditangkap pada 2013 dan dijatuhi hukuman penjara seumur hidup tanpa kemungkinan pembebasan bersyarat pada 2015 karena dituding memfasilitasi perdagangan narkoba dan barang ilegal lainnya melalui Silk Road.

Keputusan Trump disambut hangat oleh komunitas kripto libertarian, yang sejak lama menganggap Ulbricht sebagai simbol perjuangan kebebasan finansial. Komunitas kripto pro-libertarian mendukung Ulbricht karena platformnya adalah salah satu tempat pertama orang dapat benar-benar menggunakan Bitcoin.

5. Larangan CDBC dan Pembentukan Tim Kripto

Pada 23 Januari 2025, Trump menandatangani perintah eksekutif yang melarang pengembangan dan penggunaan mata uang digital bank sentral (CBDC) di AS. CBDC menjadi isu kontroversial di kalangan komunitas kripto, karena dianggap sebagai bentuk pengawasan dan kontrol negara.

Ia juga membentuk tim internal khusus untuk menjadikan AS sebagai pusat industri kripto global. Tim tersebut akan menjadi langkah awal dalam pembentukan cadangan Bitcoin dan cadangan kripto nasional AS.

6. Dimulainya Perang Dagang

Pada awal Februari, Trump mengumumkan tarif impor terhadap Cina, Kanada, dan Meksiko. Pada hari yang sama, Kanada membalas dengan langkah serupa.

Dua hari kemudian, Meksiko menyatakan akan meningkatkan pengamanan di perbatasan utaranya, sehingga Trump membatalkan rencana tarif awal terhadap kedua negara tersebut. Kebijakan ini memicu reaksi keras global, menyebabkan volatilitas pasar saham dan kripto, serta meningkatkan biaya bagi penambang Bitcoin karena harga elektronik naik.

7. Pertukaran Tahanan dengan Rusia

Selain itu, pada 12 Februari 2025, AS dan Rusia bertukar tahanan. Alexander Vinnik, pelaku pencucian uang Bitcoin dari kasus Mt. Gox asal Rusia, ditukar dengan Marc Fogel, guru Sekolah Anglo-Amerika Moskow, yang ditahan di Rusia sejak 2021 karena kepemilikan ganja secara ilegal.

Vinnik mengaku bersalah atas pencucian uang pada 2024. BTC-e miliknya memproses lebih dari $9 miliar transaksi dan memiliki lebih dari 1 juta pengguna di seluruh dunia, termasuk AS.

8. Pembentukan Cadangan Bitcoin Nasional

Trump pada 7 Maret 2025 menandatangani perintah eksekutif untuk membentuk cadangan Bitcoin nasional atau Strategic Bitcoin Reserve. Namun, cadangan ini tidak sesuai harapan para Bitcoin maximalist.

Alih-alih membuat rencana pembelian Bitcoin secara besar-besaran, pemerintah hanya mengumpulkan Bitcoin hasil sitaan kasus kriminal. Perintah itu memang memperbolehkan pembelian Bitcoin tambahan, tapi harus dilakukan tanpa menambah beban anggaran.

Pemerintah AS juga membuat Gudang Aset Digital atau Digital Asset Stockpile berisi Ether (ETH), Solana (SOL), XRP (XRP), dan Cardano (ADA).

9. Crypto Summit di Gedung Putih

Di hari yang sama, para pemimpin di industri kripto, termasuk pendiri Strategy Michael Saylor dan CEO Coinbase Brian Armstrong, menghadiri pertemuan dengan pemerintah AS di Gedung Putih untuk membahas regulasi dan masa depan kripto.

Beberapa undangan, seperti pendiri Chainlink Sergey Nazarov, mengaku optimistis dengan fokus pemerintah terhadap penguatan industri kripto AS. Namun tokoh lain yang tidak diundang justru tidak terkesan.

Pendiri Cardano, Charles Hoskinson, mengkritik pertemuan ini karena tidak melibatkan seluruh pemangku kepentingan dan belum menghasilkan regulasi nyata.

10. WLFI Luncurkan Stablecoin USD1

WLFI memperluas produknya dengan peluncuran stablecoin USD1 di jaringan Ethereum dan BNB Chain, yang diklaim 100% dijamin oleh aset pemerintah AS, pada 25 Maret 2025. Stablecoin ini hadir setelah WLFI mengumpulkan dana lebih dari $500 juta dari penjualan token.

Beberapa anggota kongres langsung menyerukan investigasi karena proyek ini dianggap berbenturan kepentingan dengan posisi Trump sebagai presiden.

11. Trump Terapkan Tarif Balasan ke Seluruh Dunia

Pada awal April, Trump memberlakukan tarif minimal 10% kepada semua negara yang menerapkan tarif terhadap barang AS. Langkah ini membuat pasar kembali merosot dan memicu kekhawatiran akan resesi.

Penambang kripto di AS semakin terbebani akibat meningkatnya biaya impor peralatan tambang.

12. Makan Malam $300.000 untuk Pemegang Koin Meme Trump

Para pemegang tertinggi koin meme Trump ditawari makan malam eksklusif dengan Presiden Trump, dengan biaya hingga $300.000 per orang. Hal ini memicu kecaman dari banyak pihak. Senator Jon Ossoff bahkan menyerukan pemakzulan Trump.

Meski pemerintahan Trump terlihat pro terhadap kripto, banyak kebijakannya yang justru menimbulkan ketidakpastian ekonomi dan kegaduhan politik. Periode 100 hari pertama ini membuat banyak pihak bertanya-tanya, apakah dukungan terhadap kripto ini sungguh-sungguh, atau hanya strategi politik belaka.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *