Volubit.id — Platform decentralized finance (DeFi) Stream Finance mengumumkan telah menghentikan sementara layanan deposit dan penarikan (withdrawal) setelah lembaga eksternal yang mengelola aset mereka melaporkan adanya kerugian sebesar $93 juta.
“Kami tengah menarik semua aset likuid dan memperkirakan proses ini akan selesai dalam waktu dekat. Kami akan memberikan update secara berkala jika ada informasi tambahan,” tulis Stream Finance dalam pernyataannya, di platform X pada Selasa, 3 November 2025.
Yesterday, an external fund manager overseeing Stream funds disclosed the loss of approximately $93 million in Stream fund assets.
In response, Stream is in the process of engaging Keith Miller and Joseph Cutler of the law firm Perkins Coie LLP, to lead a comprehensive…
— Stream Finance (@StreamDefi) November 4, 2025
Stream Finance dikenal sebagai platform DeFi berbasis “recursive looping” yang berfokus pada imbal hasil (yield) dan memiliki stablecoin tersendiri bernama Staked Stream USD (XUSD).
Sebelum mengeluarkan pernyataan resmi, nilai XUSD sudah mengalami depegging di bawah $1. Banyak pengguna menduga ada masalah setelah deposit dan withdrawal tiba-tiba dihentikan tanpa penjelasan dari tim pengembang.
Menurut data dari CoinMarketCap, nilai XUSD kini anjlok hingga $0,9994.

Menurut data platform DefiLlama, total value locked (TVL) juga anjlok dari $200 juta menjadi $97 juta hanya dalam waktu sepekan.
Apa Itu Stream Finance?
Stream Finance adalah protokol decentralized finance (DeFi) yang berfokus pada peningkatan efisiensi modal (capital efficiency). Proyek ini menawarkan strategi non-directional seperti market-making dan funding rate arbitrage, yang memungkinkan pengguna memperoleh imbal hasil (yield) kompetitif tanpa perlu berspekulasi terhadap arah pergerakan pasar.
Menurut data dari CryptoRank, Stream Finance berhasil mengumpulkan pendanaan awal (seed round) sebesar $1,5 juta dengan valuasi awal sekitar $20 juta.
Tim Stream Finance menilai, banyak solusi DeFi saat ini masih tergolong tidak efisien karena modal tersebar dan strategi investasinya cenderung pasif. Sebagian besar pengguna hanya bisa deposit dan menunggu hasil, tanpa memiliki kendali terhadap strategi investasi yang dijalankan.
Sementara itu, pelaku besar seperti perusahaan trading dan market maker memiliki akses terhadap strategi kompleks dengan biaya modal rendah. Stream Finance berupaya menjembatani kesenjangan tersebut dengan menghadirkan sistem investasi DeFi yang lebih adaptif, transparan, dan efisien.
Melalui smart contract, pengguna dapat menyetor aset seperti USDC, ETH, atau BTC ke dalam “vault”. Dana yang terkumpul di dalam vault kemudian dikelola secara algoritmik untuk menjalankan strategi seperti market-making, arbitrase, dan hedging dengan posisi delta-netral, yang artinya, strategi ini tidak terlalu bergantung pada naik-turunnya harga aset di pasar.
Sebagai imbalannya, pengguna menerima token “share” yang merepresentasikan kepemilikan atas vault tersebut. Stream Finance juga menyediakan laporan aktivitas dan performa vault secara berkala melalui dasbor di situs resmi streamprotocol.money.
Beberapa fitur yang menjadi daya tarik utama Stream Finance di antaranya:
- Efisiensi modal tinggi, strategi delta-netral memungkinkan pengguna memperoleh hasil tanpa perlu menebak arah pasar
- Transparansi data, aktivitas vault dan hasil kinerja dapat dipantau secara publik
- Diversifikasi aset atau endukung berbagai aset kripto utama seperti USDC, ETH, dan BTC
Manajemen profesional, strategi kompleks seperti funding rate arbitrage dan market-making dikelola secara algoritmik, layaknya lembaga keuangan besar
Menurut laporan Messari, Stream Finance pernah mengelola aset lebih dari $510 juta, dengan potensi imbal hasil mencapai sekitar 18% APY pada beberapa vault, meskipun angka tersebut dapat berubah sesuai kondisi pasar.

Namun, insiden terbaru yang menyebabkan kerugian sebesar $93 juta menyoroti sisi lain dari inovasi DeFi, yakni risiko sistemik yang tinggi dan ketergantungan pada pihak eksternal dalam pengelolaan aset.
Meski Stream Finance mengusung transparansi dan efisiensi modal sebagai nilai utama, kasus ini menunjukkan bahkan protokol dengan mekanisme kompleks sekalipun tidak sepenuhnya kebal terhadap kegagalan manajemen risiko.
Banyak pihak di komunitas DeFi menilai peristiwa ini menjadi pengingat penting bagi investor untuk lebih memahami cara kerja protokol dan risiko di balik imbal hasil tinggi yang ditawarkan oleh platform semacam Stream Finance.


