Mengenal Token Standard, Kegunaan dan Contohnya

Volubit.id — Token kripto merupakan aset digital yang dapat dibuat, ditransfer, dan disimpan dalam blockchain. Token ini memiliki beberapa fungsi on-chain, seperti melakukan transaksi pembayaran, mengamankan jaringan melalui layanan staking, menjalankan liquidity pools, dan memberikan hak suara dalam voting proposal tata kelola jaringan.

Untuk memastikan token-token tersebut cukup kompatibel dalam blockchain tempatnya dijalankan dan dapat beroperasi di berbagai decentralized application (dApps), dibuatlah token standard.

Token standard adalah spesifikasi teknis yang mendefinisikan aturan, ketentuan, dan fungsi yang menentukan cara kerja token kripto. Dengan adanya standar ini, pengembang di manapun bisa membuat token kripto mereka sendiri.

Token standard tidak terlepas dari smart contract standard, parameter yang harus dipatuhi smart contract agar dapat berfungsi sebagaimana mestinya pada jaringan blockchain yang mendasari.

Token standard ditetapkan melalui proposal yang diajukan oleh pengembang dan komunitas blockchain. Misalnya, blockchain Ethereum menggunakan Ethereum Improvement Proposal (EIP) untuk menetapkan standar bagi core protocol, application programming interfaces (API) untuk node dan client software, serta smart contract yang menjalankan Ethereum Virtual Machine (EVM).

Untuk menentukan standar aplikasi berbasis Ethereum, termasuk token standard dan smart contract standard, Ethereum punya Ethereum Requests for Comment (ERC).

Token standard memiliki peran penting dalam pengembangan ekosistem blockchain. Standar ini membentuk kerangka dasar yang menyederhanakan pengembangan token dalam blockchain. Alih-alih membangun pondasi baru, pengembang bisa langsung mengembangkan proyek lewat standar yang sudah ada.

Intinya, token standard memastikan token kripto kompatibel, dapat dioperasikan, dan dapat dengan mudah diintegrasikan ke dalam dApps, wallet, dan exchange.

Contoh Token Standard

Blockchain Ethereum menjadi jaringan yang paling populer di antara pengembang untuk menerapkan smart contract. Token standard yang paling banyak digunakan di Ethereum di antaranya ERC-20, ERC-721, ERC-777, dan ERC-1155.

Namun selain Ethereum, ada juga jaringan lain yang memiliki token standard, seperti Binance Smart Chain. Berikut ulasannya, dirangkum dari Techopedia.

1. ERC-20

ERC-20 adalah token standard untuk fungible token di jaringan Ethereum, yang mencakup berbagai jenis mata uang kripto, termasuk stablecoin. ERC-20 biasanya digunakan oleh proyek yang mengembangkan token utilitas dan token tata kelola untuk dApps yang berjalan di blockchain atau sidechain Ethereum.

ERC-20 memiliki enam fungsi utama dan tiga fungsi opsional yang harus diterapkan sebuah token agar bisa digunakan.

Enam fungsi utama yang harus dimiliki di antaranya total pasokan, saldo wallet, transfer kepemilikan, transfer token atas nama pengguna, dan persetujuan untuk jumlah maksimum token yang dapat ditarik oleh smart contract. Sementara fungsi opsionalnya yakni nama token, simbol ticker, dan jumlah desimal yang dapat diterapkan.

Semua token ERC-20 dapat beroperasi dengan layanan yang kompatibel di jaringan Ethereum seperti wallet MetaMask. Contoh token ERC-20 ialah uniswap (UNI), shiba inu (SHIB), sandbox (SAND), dan polygon (MATIC).

2. ERC-721

ERC-721 adalah token standard bagi non-fungible token (NFT) di jaringan Ethereum, yang tentunya lebih kompleks karena berisi aturan tentang cara membuat dan memiliki aset dengan spesifikasi unik seperti NFT.

NFT merupakan token yang tidak dapat dipertukarkan, yang mewakili kepemilikan aset tertentu, seperti seni digital, barang koleksi, game item, tiket, atau real estat virtual. NFT dibuat dengan cara yang sama seperti jenis token lainnya, tetapi masing-masing memiliki nilai yang berbeda dan metadata yang unik.

Contoh token standard ERC-721 adalah koleksi NFT CryptoPunks yang diluncurkan pada Juni 2017. Popularitas CryptoPunks meroket pada 2021 bersama ERC-721 lainnya, seperti Bored Ape Yacht Club dan Pudgy Penguins.

3. ERC-777

ERC-777 bertugas untuk menyempurnakan fungsionalitas ERC-20 dengan mengimplementasikan fungsi yang disebut ‘Hooks’. Dengan adanya fungsi ini, smart contract bisa lebih efisien dalam mengirim dan menerima token.

Token ERC-20 dan token ERC-777 dapat berinteraksi karena kedua standar ini memiliki fungsi dasar yang sama. Namun, ERC-777 lebih canggih karena memungkinkan interaksi yang lebih kompleks dalam instrumen keuangan di protokol decentralized finance (DeFi), seperti lending, borrowing, yield farming, dan option trading. Standar ini juga memiliki kemampuan untuk menolak transaksi dari alamat yang di-blacklist.

Dalam sektor gaming, token ERC-777 bisa mewakili aset-aset dalam game, seperti skin karakter hingga mata uang virtual. Token standard ini juga memungkinkan interaksi yang lebih dinamis dan dapat disesuaikan dalam game.

ERC-777 memungkinkan tokenisasi aset nyata seperti real estat, karya seni, hingga saham. Dengan demikian, aset bisa lebih mudah diperdagangkan.

4. ERC-1155

ERC-1155 pada dasarnya adalah gabungan dari ERC-20 dan ERC-721, yang menciptakan token yang bersifat fungibility-independent atau bisa sebagai fungible token atau non-fungible token. ERC-1155 juga lebih efisien dalam menggunakan gas yang memproses transaksi dalam blockchain.

ERC-1155 dikembangkan oleh ekosistem NFT Enjin untuk memungkinkan satu smart contract untuk mengelola beberapa jenis token. Enjin mengembangkan standar untuk mengatasi keterbatasan transfer token NFT ERC-721.

Untuk mengirim beberapa NFT ERC-721, pengguna perlu melakukan banyak transaksi. Proses ini bisa membuat jaringan padat dan menaikkan gas fee.

Dengan ERC-1155, pengguna bisa menggabungkan beberapa aset dalam satu smart contract untuk mengurangi kemacetan jaringan sekaligus mengurangi biaya transaksi.

5. BEP-20

BEP-20 adalah token standard yang menyediakan spesifikasi teknis untuk token yang digunakan pada jaringan BNB Chain. Dasar dari BEP-20 adalah ERC-20 yang telah disesuaikan dengan ekosistem Binance.

BEP-20 menyediakan kerangka kerja tentang bagaimana token dapat digunakan, siapa yang dapat menggunakannya, dan bagaimana cara kerjanya.

BEP-20 bisa beroperasi dalam dApps dan decentralized exchange (DEX) di blockchain BNB. Token standard ini memiliki format yang fleksibel bagi pengembang untuk meluncurkan token dengan berbagai fungsionalitas.

BNB Chain mengukuhkan diri sebagai platform alternatif yang memiliki biaya transaksi yang lebih rendah dan proses transaksi yang lebih cepat jika dibandingkan dengan blockchain Ethereum.

6. TRC-20

TRC-20 adalah token standard yang memfasilitasi pembuatan fungible token pada blockchain TRON. TRC-20 cukup kompatibel dengan ERC-20 karena sama-sama memiliki enam fungsi utama dan fungsi opsional dalam proses pembuatan dan pengoperasian token.

Blockchain TRON didesain untuk menyediakan throughput transaksi yang tinggi dengan biaya yang rendah. Begitu pula token standard TRC-20 yang dapat memfasilitasi pembayaran cepat dan nyaman melalui pemrosesan transaksi yang instan dan scalable.

Seperti halnya token ERC-20 di jaringan Ethereum, pengembang mana pun dapat membuat token TRC-20 khusus di blockchain TRON. Trader dapat menggunakannya token TRC-20 dalam dApps dan menyimpannya di wallet yang didukung TRON, seperti TronLink.

7. SPL

SPL atau Solama Programmable Token adalah token standard khusus blockchain Solana. SPL memungkinkan pengembang untuk membuat dan merilis token yang memiliki proses transaksi berkecepatan tinggi, biasanya untuk aplikasi DeFi.

Token standard Solana ini disimpan dalam Solana Program Library, tempat penyimpanan program software yang menjalankan runtime blockchain Solana. Program ini menyediakan standar interface untuk pembuatan, penggunaan, hingga penghancuran token dalam blockchain Solana.

Fungsionalitas token SPL sangat bervariasi, mulai dari NFT, fungible token dengan jumlah pasokan sedikit, dan token-token dengan beragam fitur lainnya.

Contoh token SPL adalah token asli Solana, SOL. Token-token SPL terintegrasi dengan semua wallet dan smart contract di jaringan ini. Seperti BNB Chain, Solana juga menjadi alternatif jaringan yang menyediakan ekosistem dApps.

Adanya kesamaan token standard antara ERC-20, BEP-20, dan bahkan TRC-20 membuat pengembang lebih mudah menciptakan token yang bisa ditransfer lintas blockchain. Dengan demikian, kemudahan-kemudahan ini diharapkan bisa mendorong adopsi mata uang kripto lebih masif di masa depan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *