MicroStrategy Terus Borong Bitcoin, Investasi Rp72,7 Triliun Saat Harga Tinggi

Volubit.id — MicroStrategy, salah satu perusahaan pemegang Bitcoin terbanyak di dunia, terus menambah cadangan BTC-nya meskipun aset kripto tersebut kini tengah berada di harga yang tinggi.

Pada 18 November, MicroStrategy mengumumkan pembelian 51.780 Bitcoin (BTC) senilai sekitar $4,6 miliar atau Rp72,7 triliun dengan harga rata-rata $88.627 per BTC.

Setelah akuisisi ini, total kepemilikan Bitcoin MicroStrategy meningkat menjadi 331.200 BTC, dengan nilai agregat sebesar $16,5 miliar. Rata-rata harga pembelian Bitcoin perusahaan ini adalah $49.874 per BTC.

Dana yang digunakan untuk membeli ribuan BTC baru ini didapat dari hasil penjualan saham berdasarkan perjanjian yang diteken pada 30 Oktober 2024.

Dalam perjanjian tersebut, MicroStrategy menerbitkan dan menjual saham melalui TD Securities, Barclays Capital, The Benchmark Company, Canaccord Genuity, Cantor Fitzgerald, Maxim Group, Mizuho Securities, dan SG Americas Securities.

Antara 11 hingga 13 November, MicroStrategy menjual 13,6 juta saham senilai $4,6 miliar.

Menurut laporan yang diberikan kepada Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat (SEC), hingga 17 November, MicroStrategy masih memiliki saham senilai sekitar $15,3 miliar yang tersedia untuk dijual berdasarkan perjanjian tersebut.

Data dari CryptoQuant menunjukkan, akuisisi Bitcoin kali ini merupakan yang terbesar yang pernah dilakukan MicroStrategy, mencakup lebih dari 16% dari total BTC yang dimiliki perusahaan tersebut.

https://x.com/cryptoquant_com/status/1858503563195949184

Menurut data dari BitcoinTreasuries, MicroStrategy yang didirikan pada 1989, saat ini merupakan perusahaan pemegang Bitcoin terbesar di dunia. MSTR Tracker menunjukkan perusahaan ini kini memiliki 1,58% dari total pasokan maksimum Bitcoin sebesar 21 juta BTC.

MicroStrategy pertama kali berinvestasi dalam Bitcoin pada Agustus 2020, saat masih dipimpin Michael Saylor, dengan nilai pembelian $250 juta. Sejak menjadikan Bitcoin sebagai mata uang cadangan utama pada 2020, MicroStrategy terus secara rutin membeli BTC dalam jumlah besar.

Sehari setelah membeli puluhan ribu BTC, MicroStrategy mengumumkan rencananya untuk mengumpulkan dana sebesar $1,75 miliar melalui penawaran convertible notes. Dana ini disebutkan akan digunakan untuk membeli lebih banyak Bitcoin dan untuk keperluan umum perusahaan.

Obligasi tanpa bunga ini akan jatuh tempo pada tahun 2029 dan ditawarkan kepada pembeli institusional yang memenuhi syarat. Jika semua berjalan sesuai rencana, perusahaan ini dapat menambah hingga 19.000 BTC ke dalam portofolionya.

Convertible notes ini tidak akan memberikan bunga reguler dan dapat dikonversi menjadi uang tunai, saham MicroStrategy, atau kombinasi keduanya. Selain itu, perusahaan memberikan opsi kepada pembeli awal untuk tambahan $250 juta dalam bentuk obligasi dalam waktu tiga hari setelah penawaran.

Langkah agresif MicroStrategy terhadap Bitcoin telah menarik perhatian Wall Street. Vanguard Group dan Capital International Investors masing-masing membeli 15,9 juta dan 15,8 juta saham MicroStrategy pada kuartal terakhir, berdasarkan data dari Fintel. Morgan Stanley juga ikut berinvestasi dengan membeli 8,8 juta saham pada Kamis lalu.

Pada Oktober lalu, MicroStrategy juga mengumumkan rencana untuk mengumpulkan $42 miliar dalam tiga tahun ke depan untuk terus membeli Bitcoin. Rencana yang disebut “21/21 plan” itu mencakup $21 miliar dari ekuitas dan $21 miliar dari sekuritas pendapatan tetap.

Saat harga Bitcoin naik 112% tahun ini, saham MicroStrategy (MSTR) melonjak 485%, menurut data dari Portfolios Lab.

Namun, data yang sama mencatat volatilitas saham MSTR lebih tinggi, hingga 32%, dibandingkan dengan volatilitas Bitcoin yang hanya 16%. Pada penutupan perdagangan Senin kemarin, saham MSTR berada di harga $384, dengan kapitalisasi pasar sebesar $78 miliar.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *