Mining Difficulty Penambangan Bitcoin Anjlok, Penurunan Terbesar Sejak 2022

Volubit.id — Data BTC.com menunjukkan mining difficulty atau tingkat kesulitan penambangan Bitcoin anjlok hampir 6% pada Kamis, 9 Mei 2024. Saat ini, mining difficulty berada di angka 83,15 triliun, turun dari 88,1 triliun dua pekan lalu.

Sumber: btc.com

Mining difficulty adalah tingkat kesulitan yang menghitung berapa hash yang dibutuhkan penambang untuk memproduksi string kriptografi agar bisa menambahkan blok baru ke rantai.

Angka mining difficulty akan berubah setiap dua pekan, atau setiap 2.016 blok. Jika block Bitcoin diproduksi terlalu cepat, mining difficulty akan meningkat begitu pula sebaliknya.

Meski penurunan terbesar sejak 2022 ini menunjukkan bahwa Bitcoin lebih mudah ditambang, tetapi ada kekhawatiran yang muncul. Semakin tinggi mining difficulty, jaringan akan semakin aman. Sebaliknya, jika metrik tersebut turun, maka jaringan bisa lebih rentan terkena serangan.

Oleh karena itu, penurunan mining difficulty bukan pertanda baik, termasuk bagi penambangan Bitcoin.  Diketahui setelah halving pada 20 April 2024 lalu, rewards penambang Bitcoin terpangkas dari 6,25 BTC menjadi 3,125 BTC untuk setiap blok yang mereka proses.

Rewards yang lebih kecil dengan pengeluaran daya yang lebih besar dinilai bisa memicu banyak penambang gulung tikar. Para penambang pastinya harus bekerja lebih keras untuk tetap bertahan dalam industri ini.

Harga Bitcoin yang mengalami penurunan hingga 15% sejak all-time high (ATH) juga turut ambil andil dalam anjloknya mining difficulty. BTC diketahui mencapai ATH baru di level $73.737 pada 14 Maret 2024 lalu dan saat sini diperdagangkan di harga $62.900, menurut CoinMarketCap.

Seandainya harga Bitcoin merangsak lebih tinggi, para penambang pastinya bisa lebih diuntungkan karena imbalan bagi mereka juga akan lebih tinggi.

Namun, jika harga turun dan tidak ada margin keuntungan yang didapatkan para penambang, mereka bisa berhenti beroperasi, yang kemudian bisa menyebabkan hash rate turun. Hash rate merupakan ukuran kecepatan penambang dalam menambang kripto atau menghasilkan hash dalam jaringan proof-of-work.

Meski demikian, penurunan mining difficulty dianggap sebagai peristiwa normal setelah halving. Hal ini diperkirakan bisa terjadi hanya dalam jangka pendek.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *