Model AI Baru dari Cina Ini Diklaim Kalahkan ChatGPT dan Claude dalam Coding

Volubit.id — Startup asal Cina, Moonshot, yang didukung oleh perusahaan teknologi raksasa Alibaba, baru saja merilis Kimi K2, model kecerdasan buatan (AI) terbaru yang diklaim mampu mengalahkan ChatGPT milik OpenAI dan Claude milik Anthropic, khususnya dalam kemampuan menulis kode pemrograman. Menariknya, model ini ditawarkan dengan harga jauh lebih murah.

Diluncurkan pada Jumat, 11 Juni 2025, Kimi K2 hadir sebagai large language model (LLM) yang bersifat open source dan hemat biaya. Pendekatan ini mirip dengan yang dilakukan startup Cina lainnya, DeepSeek, yang berhasil menarik perhatian industri AI di awal tahun ini.

Dengan open source, pengembang dapat mengakses dan memodifikasi source code secara gratis. Hal ini masih jarang dilakukan oleh perusahaan teknologi besar di Amerika, kecuali oleh Meta dan sebagian Google.

Peluncuran Kimi K2 bertepatan dengan pengumuman CEO OpenAI Sam Altman, yang menyatakan perilisan model open source pertama OpenAI kembali ditunda tanpa batas waktu karena alasan keamanan.

Salah satu kekuatan utama Kimi K2 adalah kemampuan menulis kode untuk aplikasi, area yang saat ini menjadi fokus banyak perusahaan karena potensi untuk mengurangi beban kerja atau bahkan menggantikan sebagian tenaga kerja manusia dengan AI. Model ini bahkan diklaim mengungguli GPT-4.1 milik OpenAI dan Claude Opus 4 dalam beberapa tolok ukur industri.

Dalam pengumuman resminya di platform X dan GitHub, Moonshot menyebutkan Kimi K2 mencetak hasil lebih baik dari Claude Opus 4 dalam dua benchmark utama dan secara keseluruhan tampil lebih unggul dibanding GPT-4.1.

Selain performanya, biaya penggunaan Kimi K2 menjadi daya tarik tersendiri. Model ini bisa digunakan secara gratis melalui aplikasi dan interface web Kimi, berbeda dengan ChatGPT dan Claude yang mengharuskan pengguna membayar langganan untuk mengakses versi AI terbaru mereka.

Berdasarkan informasi di situs resminya, Kimi K2 hanya mematok 15 sen dolar AS untuk setiap 1 juta token input, dan $2,50 untuk 1 juta token output. Token adalah satuan ukuran data yang diproses oleh model AI.

Sebagai perbandingan, Claude Opus 4 mematok $15 untuk input dan $75 untuk output per juta token. Sementara GPT-4.1 mengenakan $2 untuk input dan $8 untuk output per juta token.

Moonshot juga menjelaskan, pengembang bisa menggunakan Kimi K2 untuk tujuan apa pun, asalkan mencantumkan label “Kimi K2” di interface pengguna jika produk komersialnya memiliki lebih dari 100 juta pengguna aktif bulanan atau menghasilkan pendapatan bulanan lebih dari $20 juta.

Moonshot sebelumnya sudah membuka akses ke beberapa model AI mereka secara open source. Chatbot buatan mereka sempat populer di Cina awal tahun lalu sebagai alternatif lokal dari ChatGPT, yang hingga kini belum secara resmi tersedia di Cina.

Namun, persaingan kini semakin ketat dengan kehadiran chatbot dari ByteDance, Tencent, dan juga Baidu yang telah menyematkan teknologi AI pada mesin pencarinya.

Moonshot juga baru-baru ini meluncurkan Kimi Researcher, model AI yang dirancang untuk riset mendalam. Model ini mampu menyamai skor 26,9 milik Google Gemini Deep Research, dan bahkan mengungguli model riset OpenAI pada benchmark yang disebut “Humanity’s Last Exam”.

Model ini bahkan disebut-sebut saat peluncuran Grok 4 oleh xAI milik Elon Musk. Meski Grok 4 meraih skor 25,4 di benchmark yang sama, skornya naik menjadi 44,4 saat diizinkan menggunakan berbagai alat bantu AI dan pencarian web.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *