Model o3 OpenAI Libas Grok 4 di Kejuaraan Catur AI

Volubit.id — Model o3 milik OpenAI, yang dihentikan penggunaannya akhir pekan lalu setelah peluncuran GPT-5, berhasil mengalahkan Grok 4 milik xAI dalam empat pertandingan berturut-turut pada Kamis, 7 Agustus 2025, pekan lalu, dalam AI Chess Exhibition di Google Kaggle Game Arena.

Turnamen tiga hari yang berlangsung pada 5–7 Agustus ini memaksa chatbot untuk bermain catur tanpa pelatihan khusus. Tidak ada mesin catur, tidak boleh mencari langkah, dan hanya mengandalkan pengetahuan yang mereka serap dari internet.

Juara dunia catur, Magnus Carlsen, yang menjadi komentator final game itu menyebut kedua bot tersebut bagaikan “anak berbakat yang tidak tahu cara menggerakkan bidak.”

Pada pertandingan pertama, Grok kehilangan bidak penting secara cuma-cuma, lalu memperburuk keadaan dengan menukar bidak meski sudah tertinggal.

Pertandingan kedua lebih aneh. Grok mencoba strategi Poisoned Pawn, namun salah mengambil pion yang jelas dilindungi, membuat ratunya terperangkap dan langsung tertangkap.

Pada pertandingan ketiga, Grok sempat membangun posisi yang solid, namun kemudian kehilangan bidak demi bidak dengan cepat. Padahal sebelum melawan o3, Grok tampil cukup kuat hingga Grand Master Hikaru Nakamura memujinya sebagai chatbot terbaik.

Pertandingan keempat menjadi satu-satunya yang menegangkan. o3 melakukan blunder besar di awal, tetapi berhasil membalikkan keadaan, merebut kembali ratunya, dan perlahan menang sementara permainan akhir Grok runtuh.

Dalam turnamen ini, setiap bot mendapat empat kesempatan membuat langkah sah, yang jika gagal empat kali, otomatis kalah. Di babak awal, beberapa AI mencoba memindahkan bidak secara ilegal, menghidupkan kembali bidak mati, atau menggerakkan pion ke samping. Mereka didiskualifikasi.

Google Gemini meraih posisi ketiga setelah mengalahkan model OpenAI lainnya. Pada perebutan perunggu itu, kedua model AI sempat berada di posisi menang tetapi gagal menyelesaikan permainan.

Beberapa waktu sebelum Grok kalah telak dari o3 di final, Elon Musk sempat membuat unggahan di X untuk merespons antusiasme publik terhadap performa Grok di babak-babak awal turnamen.

Dalam unggahan tersebut, Musk menyatakan, kemampuan Grok bermain catur bukanlah tujuan utama pengembangannya, melainkan hanya byproduct atau efek samping dari pelatihan AI secara umum. Ia juga menegaskan, tim xAI hampir tidak melakukan upaya atau riset khusus untuk membuat Grok mahir bermain catur.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *