Volubit.id — Nvidia mengumumkan telah mengajukan izin untuk melanjutkan penjualan chip kecerdasan buatan (AI) H20 ke Cina. Kebijakan ini dikeluarkan setelah beberapa bulan penuh ketidakpastian akibat perubahan kebijakan dari pemerintah Amerika Serikat (AS).
Menurut unggahan blog resminya, Senin, 14 Juli 2025, Nvidia berharap segera mendapatkan lisensi dari pemerintah AS dan dapat mulai mengirim chip dalam waktu dekat. Perusahaan tersebut juga meluncurkan chip baru bernama “RTX Pro” yang dirancang khusus untuk pasar Cina.
Nvidia menyebut chip ini telah sepenuhnya sesuai dengan regulasi yang berlaku dan sangat cocok untuk industri manufaktur digital seperti pabrik teknologi dan logistik.
Chip H20 berada di tengah ketegangan teknologi antara AS dan Cina. Meskipun bukan chip AI paling canggih yang dimiliki Nvidia, H20 adalah chip terkuat yang masih legal untuk dijual ke Cina di bawah aturan ekspor saat ini.
Chip ini dirancang khusus untuk tugas inference, yaitu menjalankan model AI yang sudah jadi untuk aplikasi sehari-hari, bukan untuk melatih model AI baru dari awal.
Perusahaan teknologi besar Cina seperti ByteDance, Alibaba, dan Tencent sempat memborong chip H20 secara besar-besaran di awal 2025 karena mengantisipasi pembatasan ekspor yang lebih ketat.
Daya tarik chip ini terletak pada bandwidth memori yang lebih unggul dibanding chip buatan lokal, serta ekosistem perangkat lunak Nvidia yang sudah umum digunakan sehingga lebih mudah diterapkan.
Pembatasan regulasi terkait ekspor chip ini bermula pada April lalu ketika pemerintahan Trump membatasi penjualan chip H20, yang dianggap bisa mengancam pendapatan Nvidia hingga $15 miliar–16 miliar, jika melihat seberapa banyak chip yang sudah dibeli oleh perusahaan-perusahaan Cina di kuartal pertama.
Larangan tersebut menyasar chip dengan kinerja melebihi batas tertentu, termasuk bandwidth memori lebih dari 1.400 GB per detik atau bandwidth input/output lebih dari 1.100 GB per detik.
Namun, larangan itu tak berlangsung lama. Tidak lama setelah CEO Nvidia Jensen Huang menghadiri jamuan makan malam eksklusif senilai $1 juta per orang di resor Mar-a-Lago milik Trump pada awal April, pemerintah AS menangguhkan larangan tersebut.
Perubahan sikap Gedung Putih terjadi setelah Nvidia berjanji akan berinvestasi dalam pembangunan pusat data AI di AS. Tak lama setelah laporan itu terbit, Nvidia mengumumkan rencana pembangunan server AI senilai hingga $500 miliar dalam empat tahun ke depan, bekerja sama dengan mitra seperti TSMC.
Manuver bolak-balik ini menuai kritik dari sejumlah anggota parlemen AS yang menilai langkah tersebut melemahkan upaya negara dalam membatasi kemampuan AI Cina. Mereka menyoroti kasus DeepSeek, startup asal Cina, yang menarik perhatian dunia AI setelah berhasil mengembangkan model AI canggih menggunakan chip Nvidia H800, versi terdahulu dari H20 yang sedikit lebih kuat.
Penjualan chip H800 ke Cina sudah dilarang sejak Oktober 2023, namun pemasok lokal berhasil menemukan celah untuk tetap mendapatkannya.


