Volubit.id — Seorang pengembang Bitcoin awal, Amir Taaki, mengklaim telah berhasil menciptakan decentralized autonomous organization (DAO) pertama yang sepenuhnya anonim secara onchain. DAO ini dirancang agar tidak terlihat dalam blockchain, termasuk transaksi, keanggotaan, kepemilikan token, sampai proposal dan votingnya.

“Kita membutuhkan DAO anonim untuk mempertahankan kebebasan,” katanya dalam sebuah unggahan di X.

We created the world’s first and only fully anonymous on-chain DAO with token-weighted voting.

Everything about the DAO is anonymous. DAOs are meant to be political and subversive.

• The DAO cannot be seen on-chain. It’s looks like random data.
• The treasury is dark.… pic.twitter.com/9ENLsSCksy

— Amir Taaki (@Narodism) August 12, 2024

Transaksi keuangan yang dilakukan oleh DAO melalui smart contract tidak memberikan informasi yang jelas terkait sumber dana dan penggunaan dana tersebut, karena identitas penerima tidak diungkapkan.

Menurut hacktivist berkebangsaan Inggris-Iran ini, DAO seharusnya bersifat anonim dan subversif agar terlindungi dari rezim pemerintahan yang kerap menindas. Ia juga mengkritik teknologi Internet saat ini yang dianggap rentan terhadap pengawasan dan pengambilan data.

Dalam mengembangkan DAO anonim ini, Taaki bekerja sama dengan DarkFi, tim pengembang yang berfokus pada pengembangan kripto untuk organisasi online.

DAO merupakan sistem yang memanfaatkan perilaku rasional individu untuk menghasilkan tata kelola yang optimal dalam organisasi. Pengambilan keputusan yang efektif dalam DAO memperkuat sifat terdesentralisasi dari sebuah jaringan.

Namun, tata kelola DAO dalam proyek kripto dan decentralized finance (DeFi) kerap menghadapi masalah. Salah satunya distribusi token yang tidak merata, yang berpotensi memusatkan kendali ke tangan beberapa orang berduit.

Masalah ini justru bertentangan dengan prinsip desentralisasi. Sejumlah protokol pernah mengalami hal ini, seperti Uniswap dan Compound Finance.