Volubit.id — Kejatuhan pasar kripto pada 11 Oktober 225 lalu berdampak signifikan terhadap Ethena. Protokol DeFi ini mencatat penurunan total value locked (TVL) hingga 50%, dari sebelumnya $14,8 miliar menjadi sekitar $7,4 miliar. Penurunan tersebut terutama disebabkan oleh arus keluar besar-besaran dari USDe, stablecoin berimbal hasil yang menjadi tulang punggung ekosistem Ethena.
Sepanjang Oktober, investor melikuidasi USDe senilai $5,7 miliar. Tren tersebut tidak berhenti setelahnya. Dalam dua bulan berikutnya, total penarikan mencapai sekitar $8 miliar. Arus keluar ini menjadikan USDe sebagai salah satu stablecoin yang paling terdampak pasca-crash.

Tekanan terhadap USDe meningkat setelah stablecoin tersebut sempat mengalami depegging di platform Binance. Kehilangan patokan sementara terhadap dolar AS memicu likuidasi berantai di tengah kondisi pasar yang sudah rapuh. Situasi ini mempercepat aksi keluar investor dan memperburuk penurunan TVL Ethena.
Data pasar menunjukkan bahwa arus keluar tidak terjadi secara merata di seluruh segmen stablecoin berimbal hasil. Selama 90 hari terakhir, dana justru mengalir ke produk pesaing seperti sUSDS milik Sky dan syrupUSDC dari Maple Finance. Perpindahan ini menandakan bahwa investor tidak meninggalkan stablecoin yield-bearing, melainkan mengalihkan dana ke instrumen yang dianggap memiliki risiko lebih rendah.
Dampak krisis juga terasa pada ENA, token asli Ethena. Setelah crash Oktober, harga ENA turun sekitar 62% dan sempat diperdagangkan di bawah $0,2 pada kuartal keempat. Volume perdagangan ikut melemah, dengan indikator on-balance volume mencatat level terendah, mencerminkan minimnya minat pasar di tengah sentimen bearish.
Kendati demikian, tekanan harga ENA juga memicu aksi beli dari sebagian pelaku pasar. Level harga saat ini mendekati titik terendah Agustus 2024, yang sebelumnya menjadi area konsolidasi. Salah satu pembeli yang tercatat adalah Arthur Hayes, pendiri BitMEX, yang mengalihkan kepemilikan ETH-nya ke aset DeFi berisiko tinggi, termasuk ENA. Data onchain menunjukkan Hayes membeli sekitar 1,22 juta ENA senilai lebih dari $250 ribu.
Selain itu, selama fase penurunan harga, suplai ENA di luar bursa justru meningkat. Pola ini mengindikasikan adanya akumulasi, berbeda dengan fase koreksi sebelumnya ketika token mengalir ke bursa untuk dijual.
Secara keseluruhan, Ethena menjadi salah satu korban utama crash pasar 11 Oktober. Outflow USDe mencapai $8 miliar dan TVL protokol terpangkas separuh, sementara harga ENA turun lebih dari 60%. Meski USDe belum menunjukkan pemulihan yang kuat, data onchain mengindikasikan adanya minat beli terhadap ENA di level harga rendah.


