Pamer Funding Baru Jelang Unlock TIA, Celestia Diserang FUD

Volubit.id — Proyek data availability (DA) layer Celestia membuat manuver yang memicu kontroversi jelang jadwal unlock token native TIA pada 30 Oktober 2024 mendatang. Akibatnya, proyek ini diserang sentimen fear, uncertainty and doubt (FUD) oleh komunitas kripto di Twitter.

Pada 23 September lalu, Celestia mengumumkan perolehan funding investasi anyar senilai $100 juta yang dipimpin oleh Bain Capital. Seri pendanaan anyar ini melengkapi funding lebih dari $55 juta yang sebelumnya telah dikumpulkan proyek dalam tiga putaran pendanaan dari venture capital (VC).

Setelah kabar funding anyar muncul, kritik terhadap Celestia Foundation mulai mencuat. Komunitas mencurigai pendanaan yang dilakukan Bain Capital merupakan transaksi over-the-counter (OTC) atau jual-beli di luar bursa, bukan funding resmi.

Salah satu spekulasi yang beredar menyatakan transaksi OTC dilakukan saat valuasi TIA mencapai $3,5 miliar beberapa bulan lalu dengan titik impas investor ada di angka $7,5 per keping. Pumping

Pengumuman funding tim Celestia dinilai tidak transparan dan seolah disamarkan sebagai kabar positif yang mendorong investor ritel untuk melakukan pembelian. Banyak pihak yang meminta agar Celestia mengungkapkan secara lebih transparan valuasi dan kepemilikan token tersebut agar lebih terang benderang.

Berdasarkan data Token Unlock, akan ada 175,74 juta token TIA yang akan dilepas pada akhir Oktober mendatang. Jumlah tersebut merupakan 16% dari total suplai TIA dengan nilai mencapai lebih dari $1 miliar berdasarkan data terkini.

Selain itu, setelah unlock besar-besaran tersebut, akan ada emisi atau unlock TIA harian sebanyak 998.580 token per hari selama satu tahun ke depan, dengan nilai hampir $6 juta per hari berdasarkan harga saat ini.

Kontroversi yang menyelimuti Celestia ini ditambah-tambah dengan kebijakan tim yang memberikan keleluasaan kepada investor awal untuk mencairkan dan menjual reward staking token TIA mereka. Seturut mekanisme proyek, token pokok milik investor awal seluruhnya di-staking dan imbalan stakingan tersebut dapat dicairkan untuk dijual.

Salah satu investor Celestia, Polychain Capital, dilaporkan telah menjual token TIA senilai $82 juta hanya dari hasil staking rewards mereka. Artinya, Polychain telah mendapatkan profit lebih dari empat kali lipat dari investasi awal mereka senilai $20 juta sebelum satu pun jatah token poko mereka di-unlock.

Di sisi lain, investor utama Celestia saat putaran seed, Binance, belum menjual satu pun token TIA mereka. Berdasarkan data terkini, nilai investasi Binance telah melonjak hingga 2000 kali lipat.

Skema alokasi token tanpa mekanisme vesting yang jelas juga disorot. Dalam dokumen resmi tokenomics Celestia, hanya sekitar 269 juta token TIA yang seharusnya cair pada saat peluncuran genesis, terdiri dari 200 juta TIA untuk alokasi publik dan 69 juta untuk riset dan pengembangan serta ekosistem. Namun, kenyataannya, lebih dari 481 juta token cair pada saat genesis. Jumlah tersebut, tidak termasuk token yang diberikan melalui airdrop.

Beberapa alamat wallet yang menerima alokasi besar tanpa vesting diyakini dimiliki oleh Celestia Foundation, karena tidak ada entitas lain yang mungkin menerima alokasi sebesar 7 hingga 8 digit tanpa vesting. Beberapa wallet ini juga telah menjual token senilai sekitar $66,2 juta. DI luar itu, ada juga gerombolan wallet lainnya yang dipastikan milik Celestia Foundation karena validatornya cocok dengan kohort delegasi Celestia Foundation.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *