Volubit.id — Pada 18 September ini, The Federal Reserve atau The Fed diperkirakan akan memangkas suku bunga untuk pertama kalinya dalam 4 tahun. Sejak 2022, bank sentral Amerika tersebut terus menaikkan suku bunga hingga mencapai titik tertingginya dalam 23 tahun terakhir.

Di bawah kepemimpinan Jerome Powell, The Fed terus menaikkan biaya pinjaman dalam upaya mengendalikan inflasi yang meroket setelah pandemi Covid-19. Kini, setelah kinerja pasar lebih kuat, The Fed berencana menurunkan suku bunga, dengan harapan tidak akan memicu resesi.

Penurunan suku bunga yang akan diumumkan dalam Federal Open Market Committee (FOMC) meeting kali ini diperkirakan bisa memberikan implikasi yang luas bagi pasar keuangan, termasuk industri keuangan digital.

Bitcoin dan mata uang kripto lainnya, sebagai aset berisiko, kerap mendapat manfaat besar dari suku bunga rendah karena memiliki pergerakan harga yang lebih fluktuatif.

Sayangnya pada 2022, bank sentral ini secara agresif terus menaikkan suku bunga sehingga instrumen keuangan lain, seperti obligasi atau surat utang negara, menjadi lebih menarik bagi investor untuk menyimpan uang.

Saat suku bunga turun, secara historis, likuiditas dalam sistem keuangan akan meningkat, yang cenderung menguntungkan aset berisiko seperti Bitcoin

Dengan kata lain, semakin banyak investor yang bersedia mengambil risiko, semakin banyak uang yang ingin mereka investasikan ke dalam aset tersebut. Tren ini pada akhirnya bisa menyebabkan harga aset digital naik.

Pasar memperhitungkan The Fed akan memangkas suku bunga sekitar 25-50 basis poin. Jika bank sentral tersebut memilih 50 bp, diperkirakan harga Bitcoin bisa terdorong cukup signifikan.

Pada Senin lalu, Senator Elizabeth Warren di Kongres AS bersama dengan dua senator lainnya mengirim surat dan mendorong The Fed untuk melakukan pemangkasan tingkat suku bunga hingga 75 basis poin. Alasannya, jika penurunan suku bunga kurang dari itu, maka dapat memicu resesi.