Pasar Kripto Rontok, Lanjutkan Tren Bearish di Tengah Gejolak Perang Dagang

Volubit.id — Harga sebagian besar aset kripto arus utama mengalami kejatuhan monumental pada 7 April 2025. Bitcoin (BTC) anjlok hingga 10%, sedangkan altcoin utama lainnya mengalami kejatuhan lebih dalam hingga mencapai dua digit dalam 24 jam terakhir.

Ethereum (ETH), XRP, Solana (SOL), Cardano (ADA), Dogecoin (DOGE), Chainlink (LINK), dan mayoritas top 100 koin terbesar lainnya mengalami penurunan belasan persen. Pangsa pasar kripto secara keseluruhan mengalami penurunan sekitar 12% atau $29 miliar dari $2,66 triliun menjadi $2,35 triliun.

Pasar kripto secara umum mengikuti gerak negatif pasar aset berisiko global, termasuk saham-saham teknologi. Ketidakpastian arah kebijakan ekonomi Amerika Serikat (AS), ditambah kekhawatiran akan resesi akibat perang dagang yang berkepanjangan, menjadi pemicu utama keluarnya dana investor dari aset spekulatif seperti kripto.

Penurunan ini beriringan dengan pelemahan tajam dalam kontrak berjangka indeks saham AS yang mengindikasikan potensi tibanya masa-masa penuh gejolak di Wall Street.

Langkah kontroversial Presiden AS, Donald Trump, menerapkan tarif impor universal sebesar 10% pada hampir semua barang impor yang mulai berlaku akhir pekan lalu, memicu kepanikan pasar. Tarif tambahan terhadap negara-negara tertentu bahkan lebih tinggi, seperti 34% untuk barang dari Cina dan 20% dari Uni Eropa.

Kebijakan agresif ini dinilai sebagai respons langsung atas hambatan dagang yang dianggap diberlakukan negara-negara tersebut terhadap produk ekspor Amerika.

Sementara itu, firma analitik CryptoQuant menyatakan bahwa siklus bull market Bitcoin telah berakhir. Dalam laporan terbarunya, mereka menggunakan indikator Realized Cap, yang mencerminkan jumlah modal aktual yang masuk ke pasar melalui aktivitas onchain.

Ketika modal terus masuk tetapi harga tetap stagnan atau bahkan turun, kondisi tersebut menandakan tekanan jual tinggi. Fenomena ini biasanya menjadi pertanda awal dari fase pasar bearish.

Data historis menunjukkan bahwa pemulihan dari fase seperti ini biasanya membutuhkan waktu setidaknya enam bulan. Implikasinya, probabilitas untuk melihat comeback pasar dala jangka pendek masih kecil.

Kendati begitu, beberapa faktor eksternal seperti perubahan kebijakan perang dagang Trump atau intervensi The Fed bisa mengubah arah pasar lebih cepat. Namun hingga saat ini tekanan jual masih mendominasi, dan investor tampak lebih memilih untuk berada dalam mode wait and see sebelum kembali masuk ke pasar kripto.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *