Volubit.id — Volatilitas harga Bitcoin, Ethereum, dan Dogecoin pada 18 Juni ini telah memicu gelombang likuidasi di futures market. Menurut data platform analitik CoinGlass, aset kripto senilai $463,66 juta telah terlikuidasi dalam 24 jam terakhir dari 172.729 trader.

CoinGlass mencatat, likuidasi terbesar terjadi di exchange Binance sebesar $6,70 juta, diikuti oleh OKX sebesar $2,39 juta. Sementara likuidasi tunggal terbesar terjadi di exchange Binance untuk pair ETH/USDC senilai $6,44 juta.

Likuidasi terbesar dialami Ethereum sebesar $92,42 juta, yang dipicu oleh penurunan harga ETH hingga 3% dalam 24 jam. Mayoritas likuidasi berasal dari trader yang membuka long position.

Data CoinMarketCap menunjukkan, ETH sempat turun hingga $3.380 pada Selasa pagi dan saat ini diperdagangkan di level $3.442.

Likuidasi terbesar kedua dialami Bitcoin. Dalam 24 jam terakhir, long position BTC terlikuidasi sebesar $47,63 juta dan short position sebesar $22,82 juta.

CoinMarketCap melacak, BTC mengalami penurunan tipis 0,52% pada Selasa pagi ke $64.600. Saat artikel ditulis, BTC diperdagangkan di harga $65.600.

Gelombang likuidasi besar-besaran juga dialami Dogecoin setelah anjlok 8% dalam 24 jam terakhir. DOGE senilai $59,85 terlikuidasi mayoritas dari long position.

Bitcoin Terus Terperosok?

Di tengah penurunan pasar, platform analitik CryptoQuant membawa kabar bearish. Analis CryptoQuant, XBT Manager, dalam laporan terbarunya mengungkapkan adanya peningkatan jumlah BTC yang ditransfer ke exchange.

BTC yang berpindah ini rata-rata berusia tiga hingga enam bulan. Ada pula koin yang sudah tidak aktif selama satu tahun.

“40% Bitcoin yang dikirim (ke exchange)berada dalam kisaran usia 3M-6M, 20% berada dalam kisaran usia 6M-12M, dan sisanya tercampur,” kata dia, dikutip Cointelegraph.

Menurutnya, kenaikan metrik ini bisa mendorong tekanan jual yang pada akhirnya bisa menekan harga BTC lebih dalam.