Volubit.id — Pegiat komunitas kripto bereaksi keras terhadap hukuman penjara yang dijatuhkan terhadap salah satu developer inti Tornado Cash, Alexey Pertsev. Hukuman tersebut dinilai mencederai semangat privasi yang inheren dalam semesta blockchain, tulang punggung eksistensi kripto.
Edukator kripto sekaligus founder CryptoCanal, Eléonore Blanc, mengaku hancur dengan keputusan pengadilan Belanda yang menjatuhkan vonis penjara terhadap Alexey. Menurutnya putusan tersebut merepresentasikan sistem peradilan yang tidak mau membuka mata dan telinga terhadap inovasi.
“Sebagai pegiat kripto, kita semua adalah Alexei. Kita terus memperjuangkannya, warisannya, dan nilai-nilai cypherpunk,” tulis Eléonore di Twitter.
Shattered. Ashamed of the Dutch judicial system, blind and deaf to the true innovation and genius of Alexey & TC.
As crypto builders, we are all Alexey. We keep fighting for him, his legacy and the cypherpunk values.https://t.co/pi0mpuJ03V
— Eléonore Blanc (@blockblanc) May 14, 2024
Dia lantas mengutip sebuah paragraf dalam ringkasan putusan pengadilan Belanda yang menyatakan bahwa operasional Tornado Cash sepenuhnya menjadi tanggung jawab developer, karena memberi ruang pada aksi kejahatan pencucian uang. Pengadilan berpendapat bahwa developer mempunyai kuasa untuk menutup ruang tersebut, namun Alexey tidak melakukannya. Karena itu, pengadilan menganggap terdakwa bersalah melakukan kegiatan pencucian uang karena Tornado Cash tidak menjadi penghalang bagi orang-orang dengan aset kriminal yang ingin melakukan cuci tangan.
Pandangan tersebut menurut Eléonore akan membuat developer proyek-proyek kripto yang digunakan untuk aksi pencucian uang, bisa bernasib sama dengan Alexey.
“Gantikan “Tornado Cash” dengan kripto pilihan kalian, mungkin coba dengan “Ethereum” dan bayangkan siapa yang bisa diadili hari ini,” tulis Eléonore.
Head of Security Research firma keamanan kripto Blockfence, Pablo Sabatella, menyambut putusan bersalah terhadap Alexey dengan nada negatif. Dia mengkritik hukuman tersebut sebagai wujud pukulan terhadap privasi.
“Hari yang menyedihkan untuk privasi, kripto, dan sumber terbuka. Pengembang Tornado Cash, Alexey Pertsev, dinyatakan bersalah melakukan pencucian uang dan dijatuhi hukuman lebih dari 5 tahun penjara,” tulis Sabatella.
Pengadilan Belanda menjatuhi hukuman penjara selama 64 alias 5 tahun kepada Alexey. Dia dinyatakan bersalah karena mencuci kripto senilai $1,2 miliar melalui Tornado Cash yang merupakan protokol mixer antara 9 Juli 2019 dan 10 Agustus 2022.
Keputusan ini menyusul penangkapan Pertsev oleh otoritas Belanda pada Agustus 2022. Keputusan dalam kasus Pertsev bisa memiliki dampak signifikan Tornado Cash. Pasalnya, developer Tornado Cash lainnya, Roman Storm, akan menghadapi persidangan di Amerika Serikat (AS) pada 23 September mendatang.
Ia digugat ke pengadilan dengan tuduhan konspirasi untuk melakukan pencucian uang, konspirasi untuk melakukan pelanggaran sanksi, dan konspirasi untuk menjalankan bisnis pengiriman uang tanpa izin.
Pengacara Storm telah mengajukan mosi untuk menolak tuduhan tersebut, termasuk melalui pembelaan terhadap hak Amandemen Pertama dengan menyatakan bahwa menulis kode kriptografis dapat dianggap sebagai bentuk kebebasan berbicara.
Sejumlah organisasi kripto, termasuk Coin Center, Blockchain Association dan DeFi Education Fund, juga telah mengajukan amicus briefs pada April lalu untuk mendukung mosi tersebut dan mengatakan dakwaan pemerintah mengandung banyak kesalahan faktual dan hukum. Hakim selanjutnya memutuskan apakah akan membatalkan atau melanjutkan kasus tersebut.
Tornado Cash sendiri merupakan protokol mixer aset kripto yang dirancang untuk meningkatkan privasi pengguna. Tornado Cash bekerja dengan cara menggabungkan dana dari sejumlah pengguna, mencampurnya, dan kemudian mentransfer kripto tersebut ke alamat wallet baru. Dengan cara ini, asal usul dan tujuan kripto sulit dilacak dan meningkatkan anonimitas pengguna.
Layanan mixer Tornado Cash ini sering dimanfaatkan untuk pencucian uang karena aliran aset kripto yang ditransfer akan sulit dilacak kepemilikannya secara transparan. Tornado Cash kerap kali digunakan oleh para hacker untuk mengaburkan jejak pencurian kripto mereka, termasuk grup hacker terkenal asal Korea Utara (Korut), Lazarus.
FROM CLASSROOM
TO THE MOON
Jadilah bagian dari kelas kripto eksklusif pertama di Bandung
Daftar sekarangMEMBERSHIP
Jadilah bagian dari kelas kripto eksklusif pertama di Bandung
Daftar sekarang