Volubit.id — Securities and Exchange Commission (SEC) Amerika Serikat (AS) baru-baru ini mengeluarkan surat peringatan ‘Wells Notice’ kepada bursa kripto Robinhood. Surat SEC tersebut disambut negatif oleh pelaku industri kripto yang kompak melayangkan kritik.
Dalam sebuah pernyataan pada tanggal 6 Mei 2024, asosiasi pelaku industri kripto, Digital Chamber, menyatakan kekecewaannya terhadap manuver lembaga yang dipimpin Gary Gensler tersebut.
Digital Chamber, asosiasi perdagangan terkemuka yang mewakili industri aset digital, mengungkapkan kekecewaan dan keprihatinannya yang mendalam menyusul berita bahwa Robinhood Crypto (RHC) telah menerima Wells Notice dari Securities and Exchange Commission AS (SEC),” demikian pernyataan mereka.
The SEC just sent a Wells notice to Robinhood.
The number they've sent about crypto in recent months is astonishing. It's hard to imagine that they would (or could) bring so many enforcement actions at once.
It seems like they're abusing the Wells process as a scare tactic now.
— Jake Chervinsky (@jchervinsky) May 6, 2024
Digital Chamber juga berpendapat bahwa SEC telah memperluas cakupan regulasinya terhadap industri aset digital tanpa izin dari Kongres AS. Upaya tersebut digalang melalui berbagai upaya pemberantasan seperti amicus briefs dan inisiatif advokasi.
“Ketika Kongres secara aktif mempertimbangkan undang-undang yang akan menentukan yurisdiksi peraturan untuk aset digital, tindakan SEC bertentangan dengan proses legislatif,” terang Digital Chamber.
Sikap agresif SEC juga dinilai tidak sejalan dengan mandat perlindungan investor. Tindak-tanduk lembaga ini dinilai menghambat perkembangan sektor keuangan, yang bakal berimplikasi pada tersingkirnya perusahaan-perusahaan inovatif, serta melemahkan otonomi keuangan jutaan orang AS yang berpartisipasi dalam ekonomi digital.
“Kami mendesak tindakan legislatif segera untuk mengatasi kesenjangan yurisdiksi ini dan memperjelas kerangka peraturan yang mengatur aset digital. Selain itu, Ketua SEC Gary Gensler harus dipanggil untuk memberikan kesaksian di depan Kongres guna menjelaskan alasan di balik upaya SEC yang terus menerus untuk menghambat industri yang penting bagi masa depan ekonomi kita.”
Litigasi terhadap Robinhood disebut sebagai “perkembangan yang mengkhawatirkan” serta “contoh lain dari pelanggaran peraturan SEC yang tidak terkendali, yang terjadi setelah pemberitahuan serupa dikeluarkan kepada pemain industri besar seperti Uniswap dan Consensys.”
Sebelumnya Uniswap lewat keterangan resminya pada 10 April menyatakan mereka telah mendapat Wells Notice dari SEC. Consensys, firma di balik wallet kripto Metamask serta proyek Layer 2 Ethereum, Linea, juga mengaku mendapat Wells Notice di hari yang sama. Keduanya kompak berikrar siap melawan SEC.
Berondongan Wells Notice tersebut merupakan upaya operasi lanjutan yang telah digalang SEC sejak awal 2023 lalu. Beberapa pelaku industri telah menerima berbagai tindakan hukum, berupa surat teguran, denda, hingga penghentian operasi. Sejumlah pelaku industri yang sudah kena damprat SEC dan regulator AS lain termasuk Coinbase, Binance, Kraken, Paxos, Gemini, serta Genesis.
Robinhood sendiri menyatakan mereka kecewa dengan langkah yang ditempuh SEC. Padahal, bursa tersebut telah mengupayakan untuk bekerja sama dan mematuhi berbagai regulasi yang ditelurkan SEC terkait perdagangan aset digital.
Sebelumnya, Robinhood telah berupaya mematuhi regulasi yang dikeluarkan SEC. Pada Juni 2023 lalu, mereka mengumumkan delisting sejumlah aset yang dinyatakan SEC sebagai sekuritas, antara lain Cardano (ADA), Polygon (MATIC), dan Solana (SOL).
“Setelah bertahun-tahun berupaya dengan itikad baik untuk bekerja sama dengan SEC untuk kejelasan peraturan termasuk upaya kami yang terkenal untuk ‘masuk dan mendaftar’, kami kecewa karena agensi tersebut telah memutuskan untuk mengeluarkan Pemberitahuan Wells terkait dengan bisnis kripto AS kami,” kata Chief Legal, Compliance and Corporate Affairs Officer, Robinhood Markets, Inc, Dan Gallagher.
“Kami sangat yakin bahwa aset yang terdaftar di platform kami bukanlah sekuritas dan kami berharap dapat bekerja sama dengan SEC untuk memperjelas betapa lemahnya kasus apapun terhadap Robinhood Crypto akan berdasarkan fakta dan hukum.”
Wells Notice sendiri menunjukkan SEC bermaksud merekomendasikan tindakan penegakan hukum terhadap Robinhood, namun SEC belum mengajukan gugatan resmi. Dalam Wells Notice kepada Robinhood, SEC menyatakan mereka telah menyelidiki daftar aset kripto, kustodian kripto, dan operasi platform Robinhood sebelum merekomendasikan tindakan penegakan hukum terhadapnya.
Pemberantasan Kripto AS Bisa Berlangsung Hingga 2 Tahun Lagi
Rangkaian aksi pemberantasan kripto oleh regulator AS ini nampaknya belum akan berhenti. Di tengah meningkatnya gelombang minat investor terhadap aset kripto, Commodity Futures Trading Commission (CFTC) yang merupakan tandem SEC dalam pemberantasan ini menyatakan kemungkinan aksi litigasi pemerintah masih akan berlangsung hingga 2 tahun mendatang.
“Kita mungkin akan melihat dalam 6 hingga 18 bulan ke depan, atau 6 hingga 24 bulan, siklus tindakan penegakan hukum lainnya karena siklus apresiasi aset dan minat investor ritel,” kata ketua CFTC, Rostin Behnam, disitat dari Cointelegraph.
Behnam setuju bahwa meminta Kongres AS untuk memasukkan perusahaan kripto ke dalam kerangka peraturan adalah tindakan yang tepat. Kongres AS sendiri saat ini tengah menunggu proses pemungutan suara ihwal undang-undang yang dapat memperjelas peran SEC dan CFTC terhadap aset digital yang telah dikeluarkan sejak Juli 2023 lalu.
Bunyi alarm dari CFTC ini juga semakin mempertegas langkah agresif lembaga tersebut terhadap industri kripto yang sudah dilakukan sebelumnya bersama SEC. Pada kuartal akhir 2023 lalu, Benham mengatakan sekitar sepertiga dari semua tindakan penegakan hukum yang diambil CFTC terhadap perusahaan kripto terjadi pada tahun 2023.
Pada November, CFTC melaporkan mereka telah memulai 47 tindakan di sektor komoditas aset digital, termasuk kasus terhadap mantan CEO FTX Sam Bankman-Fried dan mantan CEO Celsius Alex Mashinsky. CFTC juga merupakan pihak yang terlibat dalam penyelesaian sengketa dugaan pencucian uang dengan denda $4,3 miliar terhadap Binance pada November tahun lalu.
FROM CLASSROOM
TO THE MOON
Jadilah bagian dari kelas kripto eksklusif pertama di Bandung
Daftar sekarangMEMBERSHIP
Jadilah bagian dari kelas kripto eksklusif pertama di Bandung
Daftar sekarang