Volubit.id — Pemerintah Amerika Serikat (AS) telah mengantongi persetujuan akhir dari Pengadilan Distrik Utara California untuk melikuidasi 69.370 Bitcoin (BTC) hasil penyitaan dari kasus marketplace Silk Road.

Menurut dokumen pengadilan yang dirilis 30 Desember lalu, Hakim Richard Seeborg telah memberikan lampu hijau bagi Departemen Kehakiman (DOJ) AS untuk menjual aset senilai $6,5 miliar tersebut. Dokumen itu baru diungkap ke publik pekan ini dan ramai diberitakan media-media luar negeri.

Dokumen tersebut menunjukkan Bitcoin milik pemerintah ini disita dari Silk Road setelah darkweb marketplace itu ditutup oleh otoritas AS pada 2013. Bitcoin tersebut merupakan sisa dari transaksi ilegal yang dilakukan di platform tersebut.

Meski pengadilan telah mengeluarkan putusan, Pemerintah AS diperkirakan tidak akan langsung melakukan likuidasi semua karena harus melewati beberapa langkah administratif dan bahkan menghadapi peluang banding.

Langkah DOJ untuk menjual Bitcoin sitaan ini telah menghadapi berbagai tantangan hukum, termasuk banding ke Mahkamah Agung.

Battle Born Investments, yang mengklaim memiliki hak kepemilikan BTC Silk Road melalui proses kebangkrutan terkait individu yang mereka yakini sebagai pemilik asli, telah meminta pengadilan memblokir Pemerintah AS untuk menjual Bitcoin sitaan. Namun permintaan ini ditolak.

Freedom of Information Act (FOIA) juga meminta pengadilan mengungkap identitas “Mr X,” sosok misterius yang menyerahkan Bitcoin tersebut kepada otoritas AS pada 2020.

Terbukanya peluang Pemerintah AS untuk menjual Bitcoin sitaan Silk Road diduga ikut membuat pasar memerah. Data CoinMarketCap menunjukkan, dalam 24 jam terakhir, Bitcoin anjlok 3,18% menjadi $92.964.

Keputusan pengadilan juga membuat komunitas bertanya-tanya akan pengaruh Presiden AS terpilih Donald Trump. Selama kampanye pilpres, Trump selalu menggembar-gembor AS akan membangun cadangan strategis Bitcoin.

Jika DOJ menjual Bitcoin sitaan Silk Road, janji Trump bisa dianggap hanya bualan semata.