Volubit.id — Data Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan RI mengungkapkan, total setoran pajak dari industri kripto di Indonesia mencapai Rp798,84 miliar. Jumlah ini merupakan akumulasi sejak Mei 2022 hingga Juni 2024.
Pajak kripto memberikan kontribusi sebesar 3% dari total pajak yang dikumpulkan dari sektor ekonomi digital yang mencapai Rp25,88 triliun dalam periode yang sama.
Kenaikan jumlah penerimaan pajak menunjukkan, minat masyarakat Indonesia terhadap industri ini cukup tinggi. Pada kuartal pertama 2024 saja, DJP mencatat total pajak yang terkumpul dari transaksi kripto di Indonesia mencapai Rp112,93 miliar.
Diketahui mulai 1 Mei 2022, Pemerintah RI telah memberlakukan pajak pada aset kripto melalui Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Republik Indonesia Nomor 68/PMK.03/2022.
Regulasi ini mengatur tentang PPh dan PPN untuk transaksi perdagangan aset kripto, dengan tarif PPh sebesar 0,1% dari nilai transaksi untuk penjual aset kripto dan PPN sebesar 0,11% dari nilai transaksi untuk pembeli aset kripto.
Pedagang fisik aset kripto yang tidak terdaftar di Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) dikenai tarif pajaknya yang lebih tinggi, yakni PPh sebesar 0,2% dan PPN sebesar 0,22%.
Peningkatan jumlah pajak ini sejalan dengan transaksi kripto yang meningkat pada periode Januari hingga Juni 2024.
Bappebti melaporkan, total nilai transaksi kripto di Indonesia mencapai Rp301,75 triliun pada paruh pertama tahun ini atau meningkat sebesar 354,17% secara year-to-year (YoY) dibandingkan periode yang sama pada 2023 yang mencapai Rp66,44 triliun.
Sementara jumlah investor aset kripto di Indonesia yang terdaftar hingga Juni 2024 mencapai 20,24 juta pelanggan.
CMO Tokocrypto, Wan Iqbal, mengatakan, hampir 50 persen dari total pajak kripto yang dikumpulkan berasal dari transaksi di Tokocrypto.
“Nilai transaksi Tokocrypto berdasarkan volume perdagangan harian sepanjang semester I 2024 mencapai lebih dari US$23 juta atau sekitar Rp374 miliar per hari. Angka ini naik sebesar 80% dibanding rata-rata volume trading tahun lalu,” ujar Iqbal dalam keterangan resminya.
Iqbal juga menambahkan, jumlah pengguna Tokocrypto kini sudah mencapai lebih dari 4,5 juta atau tumbuh sekitar 45% dibanding akhir 2023.
Penerapan pemblokiran sosial media exchange global, kata dia, ikut mendorong investor untuk beralih ke platform lokal yang telah terdaftar dan diawasi oleh Bappebti. Dengan demikian, secara tidak langsung hal ini dapat meningkatkan volume transaksi di platform lokal.
Iqbal mengungkapkan, pemerintah terus didorong menciptakan level playing field bagi semua platform perdagangan kripto. Menurutnya, perusahaan kripto asing juga seharusnya sudah diberlakukan pajak kripto, sesuai dengan aturan PMK 68.
Ia mengungkapkan, pasar kripto global diperkirakan semakin tumbuh pada paruh kedua 2024. Terlebih harga Bitcoin diyakini bisa mencapai nilai tertinggi sepanjang masa yang baru lagi di kuartal 4 2024.
“Proyeksi harga Bitcoin di akhir tahun dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk potensi penurunan suku bunga The Fed, pemilu AS dan meningkatnya minat dari institusi keuangan besar, termasuk perdagangan ETF Bitcoin dan Ethereum,” ungkapnya.
Selain itu, adopsi teknologi blockchain yang lebih luas, serta inovasi dalam produk keuangan berbasis kripto, seperti exchange-traded fund (ETF) dan kontrak berjangka, juga dapat memberikan dorongan tambahan bagi harga Bitcoin.
FROM CLASSROOM
TO THE MOON
Jadilah bagian dari kelas kripto eksklusif pertama di Bandung
Daftar sekarangMEMBERSHIP
Jadilah bagian dari kelas kripto eksklusif pertama di Bandung
Daftar sekarang