Penambang Bitcoin Tunjukkan Tanda-tanda Kapitulasi, Mirip Momen Bearish Saat FTX Ambruk

Volubit.id — Perusahaan analitik CryptoQuant mengungkapkan, data on-chain menunjukkan adanya tanda-tanda penambang telah melakukan kapitulasi atau ‘menyerah’. Dalam fase ini, biasanya penambang akan mulai mengurangi operasional dan juga menjual sebagian cadangan BTC yang dimiliki demi bisa terus bertahan.

Analis CryptoQuant menyoroti berbagai tanda kapitulasi yang muncul selama sebulan terakhir, saat harga Bitcoin mengalami penurunan tajam hingga lebih dari 10%.

Salah satu tandanya adalah hashrate Bitcoin, atau total kekuatan komputasi yang mengamankan jaringan Bitcoin, telah mengalami penurunan sebesar 7,7%. Angkanya bahkan mencapai level terendah dalam empat bulan terakhir di 576 exahash per detik (EH/s), setelah sebelumnya sempat mencapai rekor hashrate tertinggi pada 27 April.

Kondisi ini mirip dengan kondisi penambang setelah keruntuhan FTX pada Desember 2022. Saat itu, hashrate juga anjlok sebesar 7,7% yang membuat harga BTC turun tajam ke level $15.500.

Sumber: CryptoQuant

CryptoQuant juga mencatat, sejak halving, para penambang mendapatkan rewards cukup rendah. Profitabilitas penambang dalam metrik bahkan masuk dalam status ‘extremely underpaid‘ atau ‘dibayar sangat rendah’.

Sumber: CryptoQuant

Para penambang mengalami penurunan pendapatan harian hingga 63% sejak halving. Mereka hanya mengantongi rata-rata $29 juta per hari, jauh dari angka sebelumnya sebesar $79 juta pada 6 Maret lalu.

Karena menurunnya pendapatan, penambang Bitcoin terpaksa menjual cadangan BTC mereka demi membiayai operasional. CryptoQuant mencatat, outflow atau arus keluar harian penambang Bitcoin telah melonjak ke volume tertingginya sejak 21 Mei lalu, meskipun tidak mencapai tingkat ekstrem.

Sumber: CryptoQuant

Aksi jual yang dilakukan oleh para penambang, bersamaan dengan aksi jual yang dilakukan Jerman dan Amerika Serikat (AS), dinilai telah berkontribusi terhadap turunnya harga Bitcoin. Menurut CoinMarketCap, BTC jatuh ke level terendah dalam empat bulan terakhir di $53,499 pada 5 Juli lalu.

Penurunan harga ini juga berdampak pada hash price Bitcoin, yang mengukur profitabilitas penambang per unit daya komputasi. Saat ini, rata-rata hash price sebesar $0,049 per EH/s, hampir menyentuh titik terendah sepanjang masa.

Mining difficulty atau tingkat kesulitan penambangan Bitcoin juga turun lebih dari 5% pada 5 Juli ke level terendah triwulanan di 79,50 terahash per detik (TH/s).

Mining difficulty sempat meningkat antara Maret dan Mei, hingga mencapai titik tertinggi sepanjang masa sebesar 88,10 TH/s. Namun, sejak itu, angkanya terus menurun.

Sumber: CoinWarz

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *