Penerbit WBTC BitGo Tuai Kontroversi Dipicu Kerja Sama dengan Justin Sun

Volubit.id — Perusahaan penerbit token Wrapped Bitcoin (WBTC), BitGo, menuai kontroversi setelah mengumumkan rencana kerja sama pengelolaan WBTC dengan miliuner kripto Justin Sun. Kegaduhan muncul lantaran sejumlah pihak khawatir akan keterlibatan Justin Sun yang dikenal sebagai sosok yang kontroversial.

Dalam pengumuman resminya yang dikeluarkan 9 Agustus 2024, BitGo mengungkap rencana untuk membuat usaha patungan (joint venture) anyar penerbitan dan kustodian WBTC. Bisnis anyar ini akan dilakoni bersama BiT Global yang berbasis di Hong Kong dan terkait dengan Justin Sun.

Pengumuman tersebut juga menyatakan bahwa BitGo akan menjadi pemilik minoritas. Artinya kepemilikan mayoritas akan dipegang BitGo yang terkait dengan Justin Sun. Padahal saat ini BitGo merupakan satu-satunya kustodian pengelola WBTC.

“BitGo dengan bangga mengumumkan perpindahan bisnis WBTC-nya ke kustodian multi-yurisdiksi dan multi-institusi pertama di dunia melalui kemitraan unik dan usaha patungan dengan BiT Global. BitGo akan menjadi pemegang saham minoritas dalam usaha patungan baru tersebut,” demikian pernyataan BitGo.

Rencana alih kelola WBTC tersebut dibalut dengan alasan untuk memperluas lokasi penyimpanan WBTC dari Amerika Serikat (AS) ke Singapura dan Hong Kong. BitGo sendiri saat ini berkantor pusat di California, AS. Adapun WBTC terbitan BitGo merupakan token setara Bitcoin (BTC) yang diedarkan di blockchain non-Bitcoin dan dipatok 1:1 dengan Bitcoin asli.

Keterlibatan Justin Sun yang kontroversial ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan beberapa pihak. Salah satu yang paling vokal adalah tim Block Analitica Labs (BA Labs) yang merupakan tim manajemen risiko penerbit stablecoin DAI, MakerDAO.

BA Labs bahkan mengusulkan agar MakerDAO menghentikan semua peminjaman baru yang menggunakan wBTC sebagai jaminan. Mereka khawatir keterlibatan Justin Sun akan meningkatkan risiko protokol karena masalah keamanan dan transparansi yang pernah terjadi pada proyek-proyek terkait sosok tersebut.

“Secara keseluruhan, kami menemukan bahwa keterlibatan Sun sebagai pengendali dalam usaha patungan WBTC yang baru menghadirkan tingkat risiko yang tidak dapat diterima,” tulis BA Labs.

BA Labs merujuk sejumlah kasus yang memicu kekhawatiran mereka, termasuk isu pada stablecoin TUSD yang dinilai mengalami penurunan transparansi dan masalah operasional setelah dikelola Justin Sun. Mereka juga menyoroti cadangan USDT yang diduga digantikan stUSDT di bursa Huobi milik Sun. BA Labs mempertanyakan underlying aset stUSDT yang diklaim menyimpan cadangan berupa surat utang pemerintah AS.

Selain itu, ada spekulasi bahwa keputusan BitGo beralih dari produk WBTC serta kegagalan akuisisi oleh Galaxy Digital sebelumnya bisa jadi menunjukkan masalah keuangan dalam perusahaan tersebut. Kondisi ini dinilai dapat meningkatkan risiko terhadap WBTC sebagai kolateral.

Tanggapan Justin Sun dan BitGo

Justin Sun juga menanggapi kontroversi ini dalam sebuah postingan di Twitter pada 11 Agustus. Dia menegaskan bahwa perannya dalam proyek WBTC bersifat murni strategis. Sun menekankan bahwa dia tidak mengendalikan kunci pribadi cadangan WBTC dan tidak dapat memindahkan cadangan Bitcoin seenak udel.

“Keterlibatan pribadi saya di WBTC sepenuhnya bersifat strategis. Saya tidak mengontrol kunci pribadi cadangan WBTC dan tidak dapat memindahkan cadangan BTC apapun,” sebut Justin Sun.

Bos BitGo, Mike Belshe, juga menanggapi proposal BA Labs dengan mengatakan bahwa kekhawatiran tentang keterlibatan Justin Sun tidak berdasar. Menurutnya, kekhawatiran tersebut lebih didasarkan pada reputasi Sun ketimbang keamanan protokol pengelolaan WBTC.

Dia menjelaskan bahwa teknologi keamanan WBTC akan tetap sama meskipun ada perubahan dalam kepemilikan pengelolaan WBTC. Bukti cadangan Bitcoin pada aset juga masih bisa diakses secara real-time via situs resmi WBTC. Selain itu, BitGo masih akan menandatangani semua transaksi melalui wallet multisig dan memastikan mekanisme mint and burn BTC dan WBTC sesuai mekanisme semula.

Belshe menambahkan bahwa cadangan aset Bitcoin masih disimpan menggunakan teknologi cold storage yang mengurangi risiko peretasan. Distribusi kunci akses terhadap cadangan Bitcoin juga mengurangi risiko kegagalan pada satu titik yang dapat memicu masalah jika terjadi kompromi. Kas kustodian dijaga oleh entitas resmi untuk memastikan kepatuhan terhadap standar keamanan dan regulasi yang ketat.

“Ihwal BitGo dan Galaxy, perpisahan terjadi karena Galaxy tidak dapat terdaftar sebagai perusahaan publik di AS, dan pembayaran kepada BitGo diwajibkan dilakukan dengan saham Galaxy yang terdaftar di AS. Hingga saat ini (lebih dari 2 tahun kemudian), Galaxy masih belum bisa mendaftarkan sahamnya di pasar AS dan aplikasinya masih tertunda. Neraca keuangan BitGo kuat, dan kami dengan senang hati membuktikannya dengan bantuan pengacara jika memang itu menjadi masalah,” kata dia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *