Volubit.id — Harga koin Tornado Cash (TORN) melonjak tajam setelah Pengadilan Banding Amerika Serikat (AS) memutuskan bahwa sanksi Departemen Keuangan terhadap proyek kripto berbasis privasi tersebut tidak sah. Putusan ini dianggap sebagai kemenangan besar bagi komunitas kripto. Pengadilan menyatakan bahwa smart contract Tornado Cash tidak memenuhi kriteria untuk dikenai sanksi.

Keputusan pengadilan yang keluar pada 26 November 2024 waktu setempat ini memicu lonjakan harga TORN mencapai 10 kali lipat hingga $40 sebelum turun kembali. Data terkini mencatat harga TORN ada di kisaran ke $16,8 pada 28 November siang WIB, masih naik 360% dari harga $3,6 sebelum pumping.

Walaupun demikian, nilai tersebut masih jauh dari rekor all time high (ATH) alias titik tertinggi sepanjang masa TORN sebesar $436 yang dicapai pada Februari 2021 lalu.

Pengadilan memutuskan bahwa Departemen Keuangan melampaui kewenangannya. Dalam putusannya, pengadilan menegaskan bahwa smart contract open-source Tornado Cash tidak dimiliki oleh individu atau entitas asing mana pun, sehingga tidak dapat dikenakan sanksi berdasarkan undang-undang yang ada.

Tornado Cash sebelumnya disanksi pada 2022 karena diduga memfasilitasi pencucian lebih dari $7 miliar aset kripto, termasuk dana curian oleh kelompok peretas Korea Utara. Namun, pengadilan menegaskan bahwa smart contract Tornado Cash bersifat otonom dan tidak dapat dimodifikasi, karena telah dibuat permanen melalui proses kriptografi tertentu pada 2020.

Dalam putusannya, hakim menyatakan bahwa teknologi Tornado Cash ini beroperasi secara otonom tanpa kendali administratif oleh pihak tertentu. Proses “trusted setup ceremony” pada 2020 disebut sebagai momen penting yang membuat smart contract Tornado Cash menjadi tidak dapat diubah.

Dalam proses itu, lebih dari 1.000 peserta berkontribusi pada data kriptografi untuk menetapkan parameter platform. Setelah itu, pengelolaan Tornado Cash diserahkan kepada komunitas melalui token TORN.