Pengertian DePIN dalam Kripto dan Contoh Proyeknya

Volubit.id — Decentralized Physical Infrastructure Networks (DePIN) adalah salah satu konsep yang belakangan ini ramai diperbincangkan di dunia kripto. Konsep yang menggabungkan teknologi blockchain dengan infrastruktur fisik, yang memungkinkan penggunanya untuk memiliki dan menjalankan perangkat yang berkontribusi pada jaringan terdesentralisasi.

Konsep ini berkembang seiring dengan meningkatnya kebutuhan akan solusi infrastruktur yang lebih demokratis dan efisien dalam ekosistem kripto.

Pengertian DePIN

DePIN adalah jaringan yang memungkinkan individu memiliki dan mengoperasikan infrastruktur fisik untuk layanan seperti komunikasi, penyimpanan, atau jaringan sensor.

Inti dari konsep DePIN adalah memberi kekuatan kepada individu untuk berkontribusi dalam ekosistem dengan menyediakan hardware atau sumber daya fisik, yang kemudian akan diberikan imbalan dalam bentuk token kripto.

DePIN memungkinkan individu dan organisasi untuk berpartisipasi dalam pengelolaan dan pemeliharaan infrastruktur fisik secara kolektif dengan menggunakan mekanisme insentif berbasis token.

Ini berarti, alih-alih memiliki infrastruktur yang dikelola oleh satu entitas tunggal atau perusahaan besar dan tersentral, DePIN memungkinkan berbagai pihak berkontribusi dan mendapatkan imbalan atas partisipasi mereka masing-masing.

Sejarah DePIN

Istilah DePIN pertama kali mulai digunakan pada awal 2020-an. Proyek seperti Helium Network, Filecoin, dan Render Network adalah contoh awal yang sering dirujuk karena mereka menunjukkan bagaimana hardware yang dimiliki oleh individu dapat digunakan untuk secara terdesentralisasi dengan insentif berbasis token kripto.

Jauh sebelum itu, cikal bakal konsep ini sudah muncul dalam proyek BitTorent. BitTorrent adalah protokol peer-to-peer (P2P) yang pertama kali diluncurkan pada tahun 2001 oleh Bram Cohen. Protokol ini memungkinkan pengguna untuk berbagi file secara langsung tanpa server pusat, menjadikannya salah satu contoh awal dari sistem desentralisasi.

Pada 2018, BitTorrent diakuisisi Tron Foundation dan meluncurkan BitTorrent Token (BTT) pada 2019. BTT digunakan untuk memberi insentif kepada pengguna dalam ekosistem BitTorrent, mempercepat unduhan dengan membayar penyedia layanan menggunakan token ini.

Saat itu, infrastruktur yang “disewakan” adalah bandwidth internet pengguna. Belakangan, BitTorrent juga meluncurkan BitTorrent File System (BTFS), sistem penyimpanan file terdesentralisasi seperti Filecoin yang memungkinkan pengguna menyewakan ruang penyimpanan di hard drive mereka dan menerima BTT sebagai imbalan atas layanan penyimpanan file.

Selain itu, ada The Onion Router atau Tor Network. Tor adalah jaringan anonimitas online yang didirikan pada pertengahan 2000-an. Tor adalah cikal bakal konsep desentralisasi dengan mengalihkan lalu lintas internet melalui node-node yang tersebar untuk menjaga privasi dan anonimitas.

Walaupun berbeda dari DePIN yang fokus pada infrastruktur fisik, Tor mempengaruhi perkembangan teknologi desentralisasi dengan prinsip keamanan dan privasi. Skema desentralisasi yang mendasarinya juga mirip dengan yang ditemukan dalam ekosistem kripto meskipun Tor tidak secara langsung terkait dengan teknologi blockchain.

Keberadaan infrastruktur fisik sebagai underlying teknologi konsep DePIN ini penting untuk diketengahkan. Pasalnya, banyak proyek yang belakangan melabeli dirinya sebagai DePIN untuk menunggangi narasi yang berkembang di jagat kripto.

Proyek-proyek DePIN seharusnya tidak hanya mengandalkan teknologi blockchain untuk menyediakan layanan atau aplikasi yang terdesentralisasi, tetapi juga membangun, mengelola, dan memanfaatkan infrastruktur fisik seperti jaringan nirkabel, storage, atau penggunaan GPU terdesentralisasi.

Tapi, ada banyak proyek yang mengklaim sebagai bagian dari ekosistem DePIN tanpa memenuhi kriteria ini. Misalnya, aplikasi komputasi off-chain, artificial intelligence (AI), atau DeFi yang terdesentralisasi, namun tidak melibatkan infrastruktur fisik.

Contoh Proyek DePIN

Terdapat banyak proyek DePIN yang saat ini eksiseksis yang turut mendorong partisipasi pengguna dalam ekonomi digital. Proyek-proyek ini menawarkan jasa di berbagai sektor yang dibutuhkan.

BitTorrent

BitTorrent dengan BTFS menyediakan layanan penyewaan memori di hard drive perangkat pengguna. Protokol BitTorent memungkinkan pengguna untuk berbagi file secara langsung antara satu sama lain tanpa perlu server pusat, dengan memanfaatkan infrastruktur pengguna untuk mendistribusikan file.

Helium

Helium Network yang diluncurkan pada 2019 menyediakan jaringan nirkabel (hotspot) terdesentralisasi. Jaringan ini menggunakan hotspot yang dikelola oleh pengguna untuk memperluas konektivitas Internet of Things (IoT), dengan memberikan imbalan berupa token HNT kepada pengguna yang mengoperasikan hotspot.

Filecoin

Filecoin yang diluncurkan pada 2020 adalah platform storage yang memungkinkan pengguna menyewakan ruang penyimpanan mereka kepada orang lain. Data storage dipecah menjadi potongan-potongan kecil yang didistribusikan ke berbagai node penyimpanan untuk memastikan keamanan dan redundansi.

Graph

Graph yang diluncurkan pada tahun 2018 digunakan untuk mengindeks dan mem-query data dari blockchain. Proyek The Graph memungkinkan operator node, yang dikenal sebagai “indexers”, untuk menggunakan hardware mereka guna mengindeks data dari blockchain dan menjawab query dari pengguna. Operator node ini diberi imbalan berupa token GRT untuk pekerjaan mereka dalam mengelola dan menyajikan data.

Render

Render, yang diluncurkan pada tahun 2017 menggunakan kekuatan GPU terdesentralisasi untuk merender model komputer 2D dan 3D menjadi gambar hidup. Pengguna yang menyediakan daya komputasi dari GPU mereka diberi imbalan dengan token RENDER untuk memfasilitasi proses rendering yang lebih cepat dan efisien.

Storj

Storj adalah layanan storage terdesentralisasi di mana pengguna bisa menyewakan ruang penyimpanan mereka. Via Storj, dara dipecah menjadi potongan kecil yang dienkripsi sebelum didistribusikan ke berbagai node penyimpanan di jaringan untuk memastikan keamanan data.

Flux

Flux adalah platform yang menyediakan infrastruktur untuk layanan komputasi dan penyimpanan data. Didirikan pada tahun 2018, Flux bertujuan untuk mendukung aplikasi yang membutuhkan komputasi tinggi dan penyimpanan besar dengan mengandalkan jaringan node yang dikelola oleh individu di seluruh dunia. Pengguna atau node operators akan diberi imbalan berupa token FLUX untuk kontribusi mereka.

Geodnet

Geodnet adalah proyek yang menggabungkan teknologi blockchain dengan jaringan sensor untuk menciptakan peta digital. Diluncurkan pada tahun 2021, Geodnet memungkinkan pengguna untuk mengoperasikan perangkat sensor “Geodnet Miners” yang mengumpulkan dan mengirim data geospasial ke jaringan. Data ini digunakan untuk berbagai aplikasi seperti navigasi, pemetaan, dan penelitian ilmiah. Pengguna yang mengoperasikan sensor ini mendapatkan imbalan token GEO.

IO.net

IO.net adalah proyek yang bertujuan untuk menyediakan layanan komunikasi melalui jaringan yang dikelola oleh pengguna individu. Proyek yang baru diluncurkan pada tahun 2022 ini memungkinkan pengguna untuk menggunakan hardware mereka sendiri guna mendukung jaringan komunikasi, seperti node dan perangkat relay, yang membantu menyediakan layanan internet dan komunikasi secara lebih efisien dan luas.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *